Pengaruh Konsentrasi Bakteri Endemik Salin Pada Pertumbuhan Dan Komponen Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Dalam Kondisi Salin

Main Author: Sukmaran, Elok
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13902/1/ELOK%20SUKMARANI.pdf
http://repository.ub.ac.id/13902/
Daftar Isi:
  • Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2017) konsumsi bawang merah di Indonesia dalam kurun waktu 2014 - 2016 mengalami peningkatan, namun produktivitas bawang merah di Indonesia dalam kurun waktu yang sama justru mengalami penurunan (Badan Pusat Statistika, 2017). Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan penurunan jumlah lahan produktif membuat kebutuhan bawang merah akan terus meningkat. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk meningkatkan produkivitas pertanian. Salah satu upaya meningkatkan produksi bawang merah adalah dengan memanfaatkan lahan-lahan marginal, yaitu lahanlahan yang mempunyai produktivitas rendah seperti lahan salinitas. Cekaman salinitas merupakan salah satu cekaman yang dianggap sebagai ancaman serius bagi keberlanjutan pertanian karena mengakibatkan penurunan hasil dan produktivitas tanaman. Beberapa upaya telah banyak dilakukan untuk mengatasi salinitas, baik secara kimiawi ataupun biologi. Upaya secara biologi selain penggunaan bahan organik, ialah pemberian bakteri rhizosfer yang mampu toleran terhadap kondisi salin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi bakteri endemik salin terhadap pertumbuhan dan komponen hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.) dalam kondisi salin. Hipotesis pada penelitian ini adalah pemberian bakteri endemik salin dengan konsentrasi tertentu dapat memacu pertumbuhan dan hasil bawang merah dalam kondisi salin. Penelitian dilaksanakan di salah satu greenhouse Agrotechnopark Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Februari-Juni 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain dari instalasi irigasi tetes, polybag, timbangan analitik, jerigen, penggaris, kalkulator, kamera, alfaboard (papan perlakuan), gunting, oven dan alat tulis serta software FAO CROPWAT 8,0. Sedangkan, bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain bibit bawang merah varietas Bauji, arang sekam padi, pasir halus, cocopeat, garam grasak, nutrisi AB mix hidroponik, isolat bakteri SN13, SN22 dan SN2 serta bahan-bahan untuk perbanyakan bakteri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi dan disusun secara split plot dengan 3 ulangan. Petak utama adalah perlakuan kondisi salin (P), yaitu P0 = non salin; P1 = salin, sedangkan anak petak dalam penelitian ini adalah konsentrasi penyiraman isolat bakteri (K), yaitu K0 = Tanpa isolat; K1 = Konsentrasi 7,5 ml L-1; K2 = Konsentrasi 15 ml L-1; K3 = Konsentrasi 22,5 ml L-1; K4 = Konsentrasi 30 ml L-1. Penelitian ini terdiri dari beberapa variabel. Pada variabel pertumbuhan dilakukan secara non-dekstruktif terdiri dari panjang tanaman (cm), jumlah daun per rumpun dan jumlah anakan per rumpun. Sedangkan pengamatan pertumbuhan yang dilakukan secara dekstruktif, terdiri dari luas daun dan bobot kering tanaman pada fase vegetatif dan generatif. Pada variabel fisiologis tanaman yang diamati meliputi kadar N, P, K dan Na tanaman, jumlah klorofil dan kandungan prolin. Sedangkan pada variabel komponen hasil yang diamati meliputi jumlah umbi per rumpun (umbi), bobot segar umbi perii tanaman (g.tanaman-1) dan bobot kering umbi per tanaman (g.tanaman-1) serta variabel penunjang terdiri dari analisis hara media tanam, julah kerapatan populasi bakteri dan uji Daya Hantar Listrik media tanam. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilakukan dengan uji F pada tingkat kesalahan 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diaplikasikan dan dilakukan uji lanjut BNJ pada tingkat kesalahan 5%. Kecuali pada hasil pengamatan serapan N, P, K dan Na tanaman dianalisis dengan menggunakan uji t – tidak berpasangan (independent samples t test) taraf 5%. Pada hasil penelitian variabel panjang tanaman terdapat interaksi antara aplikasi bakteri berbagai konsentrasi bakteri dan kondisi salin saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Sedangkan, hasil variabel-variabelnya hanya mampu memberikan respon secara terpisah akibat dari perlakuan konsentrasi bakteri dan kondisi salinitas, seperti jumlah daun, jumlah anakan per rumpun, kandungan prolin, serapan hara N, P dan Na tanaman yang masih dipengaruhi oleh kondisi salin, meskipun telah diaplikasikan berbagai konsentrasi bakteri. Pada kondisi salin, aplikasi bakteri endemik salin dengan konsentrasi 30 ml L-1 dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yang ditunjukkan panjang tanaman sebesar 0,48%, bobot kering akar sebesar 30% saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam dan 22,10% saat 8 minggu setelah tanam, serta meningkatkan luas daun sebesar 32,33% dibandingkan tanpa pemberian bakteri. Sedangkan, pada kondisi non salin, aplikasi bakteri endemik salin dengan konsentrasi 7,5-30 ml L-1 dapat meningkatkan jumlah klorofil total sebesar 26,03% dan konsentrasi 15 ml L- 1 juga dapat meningkatkan panjang tanaman hingga mencapai 7,48% dibandingkan tanpa pemberian bakteri. Selain itu, kondisi salin dengan berbagai konsentrasi bakteri endemik salin tidak menunjukkan peningkatan hasil bawang merah, justru menunjukkan penurunan hasil tanaman bawang merah seperti, jumlah umbi sebesar 21,92%, diameter umbi sebesar 14,28%, bobot segar umbi sebesar 26,12% dan bobot kering umbi sebesar 34,44% dibandingkan pada kondisi non salin.