Pengaruh Media Tanam Dan Pengaplikasian Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus Esculentus L.)

Main Author: Fajrin, Maulidya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13899/37/MAULIDYA%20FAJRIN.pdf
http://repository.ub.ac.id/13899/
Daftar Isi:
  • Okra (Abelmoschus esculentus L.) merupakan tanaman sayuran yang diminati oleh masyarakat, selain digunakan sebagai sayuran okra juga dapat digunakan sebagai obat-obatan. Menurut Ikrarwati dan Rohmah (2016), okra merupakan tanaman multiguna karena hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan. Namun semakin bertambahnya jumlah penduduk semakin terbatas pula lahan pertanian sehingga diperlukan inovasi dalam memanfaatkan lahan yang terbatas. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan melakukan penanaman okra pada polybag. Keberhasilan penanaman di polybag tidak terlepas dari penggunaan media tanam. Penggunaan media tanam dengan penambahan bahan organik diharapkan mampu mendukung pertumbuhan tanaman okra. Hal tersebut dikarenakan bahan organik dapat menyuplai unsur hara bagi tanaman. Selain penggunaan media tanam, dilakukan pemberian PGPR yang merupakan sekelompok bakteri tanaman yang menguntungkan, berpotensi untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan mendapatkan interaksi terbaik dari penggunaan media tanam dengan pemberian PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra. Penelitian ini dilaksanakan di Green house CV. Kurnia Kitri Ayu Farm, Jalan Rajawali No. 10 Sukun, Malang dan di Laboratorium Sumber Daya Lingkungan, Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Januari hingga bulan April 2018. Alat yang digunakan ialah polybag ukuran 35 cm x 35 cm, mistar, jangka sorong, gelas ukur, timbangan digital, lux meter sanfix LX 1330 B, thermohygrometer aditeg, oven dan kamera. Bahan yang digunakan selama penelitian adalah benih Okra, tanah, pupuk kandang kambing, arang sekam, air dan PGPR dengan komposisi Azotobacter sp. 108 cfu/ml, Azospirilum sp. 108 cfu/ml, Pseudomonas sp. 108 cfu/ml, dan Bacillus sp. 108 cfu/ml. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan faktor pertama ialah interval PGPR yang terdiri dari 5 taraf yakni control (P0), 5 ml/l (P1), 10 ml/l (P2), 15 ml/l (P3), dan 20 ml/l (P4). Sedangkan faktor kedua ialah media tanam yang terdiri dari 2 taraf yakni media tanam tanah dan pupuk kandang kambing (M1) dan taraf kedua media tanam tanah dengan pupuk kandang kambing dan arang sekam (M2), sehingga secara keseluruhan terdapat 10 kombinasi perlakuan, P0M1, P0M2, P1M1, P1M2, P2M1, P2M2, P3M1, P3M2, P4M1, dan P4M2. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 30 satuan percobaan dengan masing – masing terdiri dari 3 polybag, sehingga total total keseluruhan polybag yang digunakan ialah 90 polybag. Pengamatan meliputi pengamatan pertumbuhan yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, waktu munculnya bunga pertama dan luas daun, sedangkan pengamatan hasil terdiri dari jumlah buah, panjang buah, diameter buah, bobot segar buah, bobot segar total dan bobot kering total. Analisis data menggunakan analisis ragam ANOVA danii dilanjutkan pengujian jika terdapat pengaruh yang signifikan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan media tanam dengan pemberian PGPR yang ditunjukkan pada pengamatan panjang buah dan bobot segar daun. Secara terpisah, perlakuan PGPR memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap bobot segar buah okra. Sedangkan perlakuan media dua (M2) dengan komposisi tanah, pupuk kandang kambing dan arang sekam dengan perbandingan volume 1 : 1 : 1 memberikan hasil yang paling tinggi pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah buah, bobot segar buah bobot segar akar, batang dan bobot segar total, serta bobot kering total. Hasil jumlah buah pada penelitian ini ialah 9,36 buah / tanaman dan 244,91 g / tanaman untuk hasil bobot segar buah.