Pengaruh Diameter Droplet Terhadap Karakteristik Pembakaran Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn) Di Dalam Uap Air
Main Author: | INyomanHermansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138969/ |
Daftar Isi:
- Penipisan cadangan bahan bakar fosil terutama minyak bumi sebagai salah satu sumber energi utama telah mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang sifatnya bisa diperbaharui. Salah satu bahan bakar alternatif tersebut adalah minyak jarak yang diperoleh dari proses ekstraksi biji jarak pagar. Pada proses pembakaran bahan bakar cair dalam hal ini minyak jarak, pembakaran yang baik akan terjadi apabila minyak jarak tersebut dalam bentuk butiran yang kecil, dimana dengan bentuk butiran yang kecil ini bahan bakar akan mudah menguap dan terbakar. Pemasukan bahan bakar cair dalam hal ini minyak jarak ke dalam ruang bakar akan berbentuk kabut yang terdiri dari banyak butiran kecil yang disebut droplet. Karakteristik pembakaran minyak jarak merupakan karakteristik pembakaran tiap-tiap droplet. Sehingga karakteristik pembakaran minyak jarak tersebut dapat diteliti dengan mengamati satu buah droplet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diameter droplet terhadap karakteristik pembakaran minyak jarak pagar di dalam uap air. Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung melalui eksperimen dimana variabel bebasnya adalah diameter droplet minyak jarak, sedangkan variabel terikatnya temperatur pembakaran, bentuk nyala api pembakaran dan intensitas cahaya api pembakaran. Ukuran masing-masing diameter droplet yang diuji adalah 1,10 mm; 1,22 mm; 1,43 mm; 1,56 mm dan 1,75 mm. Dari pengamatan didapatkan bahwa, semakin kecil diameter droplet maka memerlukan waktu yang paling singkat selama melalui proses pemanasan awal, kemudian penguapan, penyalaan bahan bakar sampai proses pembakaran mencapai temperatur maksimumnya. Sedangkan apabila proses pembakaran tersebut diberi pengaruh uap air maka prosesnya akan berlangsung lebih cepat, tetapi kecepatan pembakaran bahan bakar akan lebih lambat jika diberi pengaruh uap air. Sedangkan temperatur maksimum yang dicapai dalam pengaruh uap air cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan yang tanpa uap air. Sedangkan bentuk nyala api pembakarannya, dimana dari pengamatan didapatkan bahwa nyala api pembakaran yang paling tinggi adalah nyala api pada diameter droplet 1,22 mm yaitu sebesar 26 mm untuk perlakuan yang dipengaruhi uap air dan pada diameter 1,43 mm yaitu sebesar 27,9 mm untuk perlakuan yang tanpa uap air. Untuk intensitas cahaya api, secara visual dapat dilihat bahwa dengan diberi pengaruh uap air maka cahaya yang dihasilkan dari proses pembakaran akan lebih terang jika dibandingkan dengan perlakuan yang tanpa uap air.