Potensi Ekstrak Etanol Tanaman Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Ekspresi Estrogen Reseptor Α Dan Estrogen Reseptor Β Pada Jaringan Testis Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Usia Tua
Main Author: | Wahab, Bay Abdul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13883/1/Bay%20Abdul%20Wahab.pdf http://repository.ub.ac.id/13883/ |
Daftar Isi:
- Proses penuaan yang alami diakibatkan karena usia mahkluk hidup yang bertambah. Penuaan terjadi karena proses fisiologis setiap mahkluk hidup yang dimulai sejak lahir. Proses fisiologis tersebut mengakibatkan terjadinya penurunan produksi hormon, hormon yang mengalami penurunan yaitu hormon testosteron, growth hormon, dan hormon estrogen, kerja dari estrogen dimediasi oleh aktivasi 2 reseptor spesifik (estrogen reseptor) pada sel target, Estrogen Reseptor α (ER-α), dan Estrogen Reseptor β (ER-β). Ekstrak etanol tanaman pegagan (Centella asiatica) mengandung senyawa fitosterol yang bersifat estrogenik dan berfungsi untuk menggantikan hormon estrogen. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Sparague Dawley (SD) berusia 2 tahun dengan berat badan sekitar 300 gram yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu : kelompok kontrol negatif, kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asicatica sebanyak 1 ml dengan dosis 100 mg/kg BB, kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asicatica sebanyak 1 ml dengan dosis 200 mg/kg BB, dan kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asicatica sebanyak 1 ml dengan dosis 300 mg/kg BB. Parameter yang diamati adalah ekspresi Estrogen Reseptor α dan ekspresi Estrogen Reseptor β melalui pewarnaan Imunohistokimia (IHK) data ekspresi dianalisis secara statistik dengan one-way ANOVA, α=0,05. Didapatkan bahwa terjadi peningkatan ekspresi Estrogen Reseptor β, namun terjadi penurunan pada ekspresi Estrogen Reseptor α setelah pemberian ekstrak etanol tanaman pegagan. Dosis terbaik yang didapatkan untuk meningkatkan ekspresi Estrogen Reseptor β yaitu pada dosis 200 mg/Kg BB