Penggantian kadar abu batubara sebagai filler dan variasi temperatur pemadatan terhadap karakteristik dan indeks kekuatan sisa (IKS) campuran aspal beton (LASTON)

Main Author: HilalHaitamy
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138787/
Daftar Isi:
  • Penambangan batubara di Indonesia banyak menghasilkan limbah berupa abu batubara. Batubara jenis brown coal yang ditambang di PT. Berau Coal Kabupaten Berau Kalimantan Timur memiliki kandungan silika 18.15 % (hasil analisa Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya Malang). Pengaruh temperatur campuran selama proses pemadatan yaitu dalam hal mencapai kepadatan yang disyaratkan. Sehingga penggunaan filler berupa abu batubara dan temperatur pemadatan perlu dicoba apakah baik digunakan untuk mendapat campuran yang memenuhi persyaratan spesifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan kadar variasi abu batubara serta temperatur pemadatan yang optimum terhadap karakteristik campuran meliputi nilai VIM, VMA, Stabilitas, Flow, MQ dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS) campuran Laston (Lapis Aspal Beton). Metode penelitian yg digunakan adalah metode penelitian eksperimental murni. Pengujian berskala laboratorium dilakukan pada campuran Laston dengan kadar abu batubara 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% dengan perulangan pada tiap perlakuan adalah 3 benda uji. Material yang digunakan sebagai filler dalam campuran adalah sebagai material standar dan abu batubara sebagai material yang akan diperbandingkan. Dimana campuran filler terdiri dari filler abu batu dengan diberi tambahan filler abu batubara. Semua campuran direncanakan berdasarkan metode Mershall menurut standar metode Bina marga. Dari hasil penelitian didapatkan nilai rekomendasi kadar filler abu batubara sebesar 5 % dan nilai rekomendasi temperatur pemadatan sebesar 128 oC, dengan nilai IKS (Indeks Kekuatan Sisa) pada perendaman 30 menit VIM sebesar 8,55%; VMA sebesar 21,47%; Stabilitas sebesar 1412,24 kg; Flow sebesar 2,5 mm; MQ sebesar 564,89 kg/mm. Pada perendaman 24 jam dihasilkan VIM sebesar 8,88%; VMA 21,756%; Stabilitas sebesar 1149,967 kg; Flow sebesar 2,5 mm; MQ sebesar 4598,98 kg/mm. Pada perendaman 24 jam memberikan pengaruh penurunan pada stabilitas, MQ dan peningkatan pada VIM, VMA.