Evaluasi Penjadwalan Pada Pengerjaan Proyek dermaga Nusa Penida Bali Dengan Metode Critical Path Method ( CPM ) di PT. PP ( Persero ) Surabaya
Main Author: | YanSyafirianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138692/1/050702618.pdf http://repository.ub.ac.id/138692/ |
Daftar Isi:
- Penjadwalan kerja yang baik sangat berpengaruh pada kelancaran pengerjaan proyek dermaga Nusa Penida Bali.Karena jika hal ini diabaikan maka akan berakibat fatal bagi suatu perusahaan. Diantaranya adalah akan terjadi pembengkakan biaya proyek dan tertundanya suatu proyek dari kesepakatan semula. PT. PP ( Persero ) adalah salah satu perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan sarana dan prasranana masyarakat dimana salah satunya adalah proyek dermaga Nusa Penida Bali. Permasalahan yang terjadi adalah mengenai keterlambatan penyelesaian pekerjaan yaitu mengenai penjadwalan yang dilakukan, oleh karena itu diharapkan dalam penelitian ini dapat mengadakan penjadwalan kerja kembali dengan mempertimbangkan waktu dan biaya proyek guna menghindari keterlambatan pekerjaan secara menyeluruh. Dengan menerapkan metode CPM ( Critical Path Method ) akan menghasilkan pengerjaan proyek yang lebih singkat dengan memperhatikan percepatan pada masing ā masing aktifitas dalam proses proyek tersebut. Percepatan dilakukan dengan mengadakan penambahan tenaga kerja yang disesuaikan dengan volume pekerjaan sesuai dengan analisa teknis tiap aktifitas yang dilakukan. Dengan mempercepat suatu kegiatan proyek maka akan terjadi penambahan biaya pada biaya langsung tetapi akan terjadi pengurangan pada biaya tak langsung sehingga total biaya proyek akan didapatkan hasil yang paling efisien dan efektif. Pada kondisi normal pengerjaan pekerjaan laut proyek dermaga Nusa Penida Bali dikerjakan selama 320 hari dengan total biaya sebesar Rp.27.861.658.492,00 dimana biaya langsung sebesar Rp. 27.541.658.492,00 dan biaya tak langsung sebesar Rp. 320.000.000,00. Setelah melakukan percepatan sesuai analisa teknis serta penambahan tenaga kerja yang ada, menghasilkan pengerjaan dengan waktu tercepat adalah 266 hari dengan total biaya sebesar Rp. 27.897.978.492,00 dimana biaya langsung sebesar Rp. 27.614.428.492,00 dan biaya tak langsung sebesar Rp. 283.550.000,00. Dengan mempertimbangkan biaya yang serendah mungkin, maka proyek dapat diselesaikan dalam waktu 297 hari, dengan total biaya sebesar Rp. 27.859.143.492,00 dimana biaya langsung sebesar Rp. 27.554.668.492,00 dan biaya tak langsung sebesar Rp. 304.475.000,00. Biaya proyek yang dihasilkan akan lebih hemat sebesar Rp.251.500,00 atau terjadi penghematan sebesar 0,009 % dari biaya semula, dan yang lebih penting waktu akan berkurang selama 23 hari atau terjadi penghematan sebesar 7,19 % dari waktu semula.