Peran Kelompok Tani Dalam Upaya Peningkatan Pemahaman Pola Konsumsi Pangan Ideal Pada Keluarga Petani Salak (Studi Kasus Pola Konsumsi Pangan Keluarga Petani Salak Di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang)

Main Author: Sukmawati, Nurfatimah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13867/1/NURFATIMAH%20SUKMAWATI.pdf
http://repository.ub.ac.id/13867/
Daftar Isi:
  • Peran ketahanan pangan menuju kemandirian pangan diarahkan untuk menopang kekuatan ekonomi domestik sehingga mampu menyediakan pangan yang cukup bagi seluruh penduduk. Kondisi rumah tangga yang mengalami kurang gizi akibat tidak tercukupinya ketersediaan pangan, dan/atau ketidakmampuan rumah tangga dalam mengakses pangan yang cukup, dikarenakan pola konsumsi pangan yang belum mencapai taraf ideal. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pola konsumsi pangan ideal adalah terpenuhinya konsumsi akan unsur-unsur bahan pangan yang beragam. Ditunjukkan dari Laporan Pemetaan dan Penanganan Konsumsi Pangan di Kabupaten Malang pada tahun 2017, tingkat skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang diperoleh adalah sebesar 61,15 dari skor maksimal 100. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah (1) Mendeskripsikan unsur-unsur penentu pola konsumsi pangan yang dikonsumsi oleh keluarga petani salak; (2) Mendeskripsikan peran kelompok tani dalam upaya peningkatan pemahaman terhadap pola konsumsi pangan ideal; (3) Menganalisis hubungan antara peran kelompok tani dengan capaian pola konsumsi pangan ideal keluarga petani salak; (4) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pencapaian pola konsumsi pangan ideal keluarga petani salak. Hasil penelitian menunjukkan 3 kelompok bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi adalah padi-padian, kacang-kacangan, serta sayur dan buah. Rata-rata capaian Angka Kecukupan Energi (AKE) aktual di Kecamatan Dampit adalah sebesar 1879,61 Kkal/kapita/hari, capaian Angka Kecukupan Protein (AKP) aktual di Kecamatan Dampit adalah sebesar 69,93 gram/kapita/hari, serta capaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) adalah sebesar 75,26. Peran kelompok tani dalam upaya peningkatan pemahaman pola konsumsi pangan ideal pada petani salak masih berada pada kategori sedang dengan capaian persentase sebesar 59,30%. Hanya indikator peran kelompok tani sebagai unit belajar yang berhubungan secara nyata pada hubungan peran kelompok tani dengan capaian AKE. Faktor-faktor yang mempengaruhi capaian AKE adalah pengalaman usahatani dan jumlah anggota keluarga, serta faktor yang mempengaruhi capaian AKP adalah jumlah anggota keluarga. Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah keluarga petani salak perlu meningkatkan konsumsi akan unsur-unsur bahan pangan lain menjadi konsumsi pangan yang beragam. Selain itu perlu ditingkatkannya intensitas dari sosialisasi mengenai pentingnya pola konsumsi pangan ideal oleh Dinas Ketahanan Pangan kepada masyarakat di Kabupaten Malang, khususnya di Kecamatan Dampit. Kelompok tani pun perlu turut dilibatkan dalam proses penyampaian informasi mengenai pentingnya pola konsumsi pangan ideal, serta perlu adanya pendekatan yang dilakukan secara intensif dan mendalam guna meningkatkan minat keluarga dalam merubah kebiasaan pola konsumsi yang telah lama dilakukan.