Pengaruh Aplikasi Gibberellin Acid (Ga3) Dan Paclobutrazol Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman Mawar Taman (Rosa Sp.)

Main Author: Fikriyah, Ulfatul Rosyida Al
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13852/1/ULFATUL%20ROSYIDA%20AL%20FIKRIYAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/13852/
Daftar Isi:
  • Mawar merupakan salah satu tanaman hias yang dianggap penting dan populer. Permintaan pasar terhadap mawar selalu tinggi, baik digunakan untuk bunga potong, tanaman pot, maupun display taman. Tanaman mawar dapat tumbuh optimal pada ketinggian 1.000-1.500 m dpl. Namun menurut Bose (1989), tanaman mawar juga dapat ditanam di dataran rendah, tetapi akan tumbuh lebih besar dengan kualitas rendah. Agar dapat tumbuh optimal, perlu ditambahkan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh yang dapat mengontrol pembungaan mawar di dataran medium ialah Giberelin Acid (GA3). Namun penambahan GA3 akan mempengaruhi seluruh batang sehingga panjang ruas batang dapat bertambah. Sedangkan jika mawar digunakan untuk keperluan display taman, agar dapat menambah nilai estetika, tanaman yang dibutuhkan ialah tanaman berbunga banyak dan bertangkai pendek. Zat yang dapat menghambat tinggi tanaman ialah Paclobutrazol. Kombinasi konsentrasi GA3 dan Paclobutrazol yang tepat untuk pertumbuhan dan pembungaan tanaman mawar di dataran medium perlu diketahui. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi GA3 dan Paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman Mawar di dataran medium dengan tinggi tanaman mawar tidak lebih dari 40 cm namun tetap berbunga serempak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah pengaruh pemberian GA3 dan Paclobutrazol dapat menekan pertumbuhan tanaman dan memacu pembungaan tanaman mawar yang dibudidayakan di dataran medium. Penelitian ini dilaksanakan di Venus Orchid and Nursery, Jalan Supit Urang, Dusun Kragunan, Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada bulan Maret hingga Juni 2018. Alat yang diperlukan ialah polybag, gunting pangkas, hand sprayer, ember, selang, label, alat tulis, meteran, penggaris, gelas ukur, jangka sorong, timbangan analitik, SPAD, kertas, alfa board, dan oven. Bahan yang digunakan ialah bibit tanaman mawar dengan usia 6 bulan setelah okulasi, pupuk NPK, pupuk kandang kambing, tanah, sekam, GA3, Paclobutrazol, dan air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF), yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama ialah konsentrasi GA3 yang terdiri dari G1 = 0 ppm, G2 = 40 ppm, dan G3 = 80 ppm dan faktor kedua ialah konsentrasi Paclobutrazol yang terdiri dari P1 = 0 ppm, P2 = 500 ppm, dan P3 = 1000 ppm dengan 3 kali pengulangan, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdapat 10 tanaman. Parameter pengamatan terdiri dari pengamatan destruktif dan non destruktif. Pengamatan Non Destruktif terdiri dari tinggi tanaman (cm), saat muncul tunas cabang (hsp), panjang cabang (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (daun majemuk/tanaman), luas daun (cm2/tanaman), saat muncul bunga (HSP), jumlah bunga (kuntum/tanaman), saat bunga mekar (HSP), diameter bunga (cm), dan kandungan klorofil. Sedangkan parameter pengamatan destruktif terdiri dari bobot segar tanaman baik total, bagian atas maupun bagian bawah, bobot kering tanaman total, bagian atas, dan bawah. Data pengamatan yang diperoleh akanii dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila didapatkan pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pemberian GA3 dan paclobutrazol terhadap tinggi tanaman, luas daun, panjang tunas, jumlah bunga, diameter bunga, saat muncul tunas, saat muncul bunga, saat bunga mekar, bobot segar, dan bobot kering tanaman. Pemberian 40 ppm GA3 dan 1000 ppm paclobutrazol mampu mengendalikan tinggi tanaman tidak lebih dari 40 cm, dan saat berbunga lebih cepat 30 hari dibanding tanaman yang tidak diperlakukan. Selain itu, perlakuan tersebut menghasilkan diameter batang rata-rata 0,4 cm, jumlah daun dan luas daun tinggi, saat muncul tunas cabang lebih cepat, serta jumlah bunga lebih dari 1 dan diameter bunga sekitar 5 cm.