Kajian Thermal Unit Pada Empat Varietas Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Yang Dibudidayakan Dengan Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique Dan Substrat
Main Author: | Ramadhan, Bahrul Rizki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13851/1/BAHRUL%20RIZKI%20RAMADHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/13851/ |
Daftar Isi:
- Selada (Lactuca sativa L.) adalah salah satu jenis sayuran yang sangat populer diseluruh dunia dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Selada sangat bermanfaat bagi kesahatan tubuh manusia, hal ini dikarenakan dalam tanaman selada mengandung karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, C dan air. Kandungan vitamin dan mineral yang terkandung didalam sayuran ini akan menyebabkan permintaan akan produk ini menjadi semakin meningkat. Semakin meningkatnya populasi manusia, maka kebutuhan sarana prasarana yang menunjang bagi kehidupan pun akan ikut meningkat. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun ini dapat menimbulkan dampak negatif yaitu peningkatan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. Hal ini akan mengakibatkan kebutuhan akan produk pertanian yang dikonsumsi oleh masyarakat menjadi tidak tersedia. Selain itu, perubahan iklim yang tidak menentu, degradasi lingkungan yang mengakibatkan lahan menjadi rusak dan tidak subur, serta cara berbudidaya yang kurang tepat dan efisien akan menyebabkan fluktuatifnya produksi tanaman budidaya. Teknologi budidaya tanaman secara hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique) dan substrat adalah salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Teknologi ini akan meningkatkan efisiensi lahan pertanian yang semakin terbatas, sehingga sayuran selada dapat terpenuhi dengan kualitas produk yang baik dengan hasil pruduksi kontinyu. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman selada adalah perencanaan tanam untuk memulai berbudidaya yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen dari selada. Kualitas hasil panen selada yang rendah dapat disebabkan karena pemanenan tanaman yang terlalu tua sehingga akan mengakibatkan daun dan batang menjadi keras. Sedangkan umumnya petani dalam menetapkan umur panen selada berdasarkan satuan hari. Cara ini kurang sesuai untuk dijadikan pegangan, hal ini dikarenakan karakteristik setiap jenis tanaman serta faktor lingkungan tumbuh yang berbedabeda. Permasalahan ini dapat diatasi dengan pendekatan kajian thermal unit. Konsep thermal unit dikembangkan atas dasar bahwa tanaman setiap harinya akan mengumpulkan sejumlah satuan panas yang besarnya tergantung dari suhu ratarata harian dan suhu dasar yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil dari tanaman tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari manfaat thermal unit (satuan panas) dan mendapatkan nilai thermal unit setiap fase pertumbuhan pada perlakuan empat varietas tanaman selada (Lactuca sativa L.) yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) dan hidroponik substrat, sehingga dapat dijadikan dasar dalam perencanaan penanaman tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2018 di green house PT. Pentario Liberia Persada (Kebun Sayur Surabaya I) yang terletak di Wage, Surabaya, Jawa Timur. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalahii penggaris, timbangan analitik, meteran, thermohygrometer tipe HTC 2 untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum serta kelembaban udara, termometer air raksa, TDS meter, PH meter, pipa talang dengan ukuran panjang 4 meter dan lebar 30 cm dengan jarak antar lubang 20 cm, wadah air dengan kapasitas 80 liter, polybag ukuran lebar x tinggi 20 cm x 25 cm, sekop, pompa, gelas ukur, pengaduk nutrisi, pakutjim, timbangan, oven, kertas label, alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan antara lain adalah benih selada keriting merah verietas concorde, selada keriting hijau varietas locarno, selada cos romaine varietas maximus, selada butter head varietas rex, nutrisi AB mix, media tanam rockwool, pupuk kandang, arang sekam dan air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode deskripsi. Metode deskripsi dilakukan dengan cara melakukan pencatatan, pengamatan dan dokumentasi setiap fase perkembangan tanaman. Percobaan perlakuan yang digunakan adalah perbedaan teknik budidaya hidroponik serta perbedaan varietas. Teknik budidaya hidroponik yang digunakan yakni hidroponik Nutrient Film Technique (A1) dan hidroponik substrat (A2). Sedangkan perbedaan jenis varietas yang digunakan yakni selada keriting merah verietas concorde (V1), selada keriting hijau varietas locarno (V2), selada cos romaine varietas maximus (V3), dan selada butter head varietas rex (V4). Berdasarkan kombinasi faktor tersebut, maka diperoleh 8 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan, maka didapatkan 24 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 15 tanaman selada. Sehingga total selada yang ditanam sebanyak 360 tanaman. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1) Pengamatan thermal unit (oC hari) fase berkecambah, fase vegetatif dan fase panen; 2) Pengamatan agronomi: panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai), bobot segar total tanaman per tanaman (g) dan bobot segar konsumsi per tanaman (g). 3) Pengamatan lingkungan: suhu udara maksimum dan minimum harian (oC), suhu rata-rata harian (oC), kelembaban udara (%) dan intensitas radiasi matahari (lux), suhu larutan hidroponik (oC), suhu tanah (oC), tingkat kepekatan larutan hidroponik (ppm) dan pH larutan hidroponik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan rumus thermal unit atau growing degree day. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman hari netral (day natural vegetable) yang tidak dipengaruhi oleh panjang hari. Sehingga, konsep satuan panas (thermal unit) atau degree-day dapat digunakan sebagai metode pendekatan untuk melihat hubungan antara laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada setiap fasenya dalam menentukan perencanaan penanaman tanaman selada dari awal tanam hingga panen. Penggunaan varietas tanaman selada (Lactuca sativa L.) yang sama pada sistem hidroponik yang berbeda akan menghasilkan nilai thermal unit yang sama pada fase perkecambahan dan panen, namun penggunaan perbedaan varietas secara terpisah akan menghasilkan akumulasi nilai thermal unit yang berbeda pada setiap fase pertumbuhan masing-masing varietas. Hal ini dikarenakan energi yang dibutuhkan untuk mencapai setiap fase pertumbuhan akan menyesuaikan sifat genotif dalam menampilkan karakteristik fenotip antar varietas tanaman.