Taman Seni Rupa Islam di Gresik
Main Author: | DedyNurrmansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138504/1/050702423.pdf http://repository.ub.ac.id/138504/ |
Daftar Isi:
- Pemahaman seni dalam Islam selalu menimbulkan sebuah perbedaan persepsi baik mengenai batasan maupun aplikasi yang diperbolehkan dalam sebuah ekspresi karya seni Islam. Islam selalu dipandang sebagai agama yang sangat membatasi seni padahal dalam sebuah hadits pernah disebutkan bahwa “Allah itu Indah dan menyukai keindahan”. Sejarah pekembangan Islam di Indonesia juga tidak bisa lepas dari media kesenian yang dipelopori oleh wali songo. Ironisnya, umat Islam di dunia saat ini tidak mempunyai satu lembaga pun dalam menangani masalah kesenian. Kesenian diyakini sebagai salah satu unsur pembentuk kebudayaan sebuah bangsa. Saat ini, modernisasi seni yang dibawa oleh dunia barat terbukti mampu menggeser seni dan budaya lokal, termasuk karya-karya seni rupa Islam di Indonesia. Kebebasan berekspresi yang diusung sebagai tema seni-seni modern jauh lebih berkembang daripada seni dan budaya lokal yang memang terkesan kuno. Berangkat dari kondisi tersebut, maka sudah selayaknya keberadaan seni rupa Islam sebagai bagian dari budaya bangsa harus dilestarikan dan dikembangkan ke arah yang lebih maju. Kehadiran seni rupa Islam dalam sebuah kemasan yang modern tanpa mengurangi pesan dan nilai sangat dibutuhkan untuk meminimalisasi pengaruh seni-seni barat. Sejarah mencatat perjuangan sunan Kalijaga dengan karya wayangnya dalam meng-Islam-kan sebagian besar Jawa. Untuk itu, sudah sepantasnya pemahaman seni Islam yang selalu berorientasi pada tauhid bisa dihadirkan kembali sebagai usaha mempertahankan budaya bangsa. Wadah pengembangan secara terpadu menjadi sebuah jawaban dalam mewadahi dan membangkitkan kembali nilai-nilai Islam dan budaya bangsa memalui sebuah karya seni rupa..