Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Menerapkan Sistem Material Requirement Planning (MRP) Di PT. Buana Jaya Malang

Main Author: VickyHerliyanto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138477/1/050702392.pdf
http://repository.ub.ac.id/138477/
Daftar Isi:
  • Persediaan bahan baku merupakan hal utama yang harus dikelola pada perusahaan manufaktur. Keterlambatan atau kekurangan bahan baku akan mengakibatkan terganggunya proses produksi, sedangkan apabila terjadi kelebihan bahan baku akan menimbulkan biaya ekstra disamping resiko yang akan muncul rusaknya bahan tersebut. PT. Buana Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan berbagai jenis genteng yaitu genteng pres, genteng pilang dan genteng plentong. Salah satu masalah yang dihadapi PT. Buana Jaya adalah belum terjadwalnya penerimaan dan persediaan bahan baku dengan baik, sehingga sering terjadi kekurangan bahan baku dan dapat menimbulkan penambahan pemesanan dan penerimaan bahan baku diluar rencana. Untuk mengatasi hal tersebut dapat diterapkan sistem MRP (Material Requirement Planning) untuk membuat perencanaan dan pengendaliaan persediaan bahan baku agar proses produksi berjalan lancar serta menentukan biaya persediaan. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu peramalan permintaan berdasarkan empat metode peramalan yaitu Single exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing With Linier Trend dan Winter’s Model kemudian dipilih yang memiliki MAD (Mean Absolute Deviation) terkecil, dari hasil peramalan disesuaikan dengan prosentase cacat produksi sehingga dapat dibuat jadwal induk produksi, menghitung kebutuhan kotor, kebutuhan bersih bahan baku, menghitung lot size dengan metode POQ (Period Order Quantity) sehingga dapat dibuatkan strategi pemesanan dan perencanaan penerimaan bahan baku. Karena sering terjadi kekurangan bahan baku maka dengan menerapkan sistem MRP perusahaan dapat menjadwalkan waktu pemesanan bahan baku yang tepat dan jumlah bahan baku yang harus dipesan sehingga dapat mengatasi kekurangan bahan baku. Dan setelah melakukan perhitungan, maka didapat penghematan biaya persediaan sebesar Rp. 1,012,357,- atau sebesar 37,02 % .