Potensi Antagonisme Jamur Endofit Pada Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Untuk Menekan Pertumbuhan Jamur Ustilago Scitaminea Penyebab Penyakit Luka Api Pada Tanaman Tebu Secara In Vitro

Main Author: Halima, Siti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13846/1/SITI%20HALIMAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/13846/
Daftar Isi:
  • Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tertinggi di dunia dan potensial dikembangkan di negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Peningkatan produksi tebu di Indonesia diharapkan dapat mendorong perekonomian negara dengan penambahan jumlah devisa. Salah satu kendala dalam produksi tebu yaitu penyakit luka api yang diakibatkan oleh patogen Ustilago scitaminea. Patogen tersebut dapat menyebabkan penurunan produksi hingga gagal panen. Salah satu contoh studi kasus di daerah Sampang, Madura penyakit luka api menyebabkan kehilangan hasil sebesar 60%. Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian. Pengendalian yang dapat dilakukan melalui pendekatan biologi ramah lingkungan dengan memanfaatkan agens antagonis berupa jamur endofit. Jamur endofit dalam penelitian ini akan diisolasi dari daun tanaman tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jamur endofit yang efektif dalam mengendalikan penyakit luka api. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Sedangkan pengambilan sampel tanaman di lahan tebu milik PG. Kebon Agung, di Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang dan pengambilan sampel patogen luka api di lahan tebu milik Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), Pasuruan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari hingga Juni 2018. Isolat jamur endofit yang diperoleh akan dilakukan pengujian antagonis terhadap patogen penyebab luka api. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan melihat potensi antagonis jamur endofit terhadap patogen dengan nilai hambatan lebih dari 50% dilakukan 3 ulangan dan perlakuan kontrol yaitu menggunakan akuades steril. Hasil isolasi dan identifikasi diperoleh 7 isolat jamur endofit antara lain isolat ET 1 (Aspergillus sp.), isolat ET 2 (Penicillium sp.), isolat ET 3(Aspergillus sp.1), isolat ET 4 (Trichoderma sp.), isolat ET 5 (Fusarium sp.), isolat ET 6 (Penicillium sp. 1), dan yang tidak teridentifikasi yaitu isolat ET 7. Jamur endofit yang memiliki daya hambat paling tinggi terhadap jamur patogen U. scitaminea yaitu jamur Trichoderma sp dengan kemampuan daya hambat sebesar 72,22% diikuti isolat jamur Penicillium sp., Aspergillus sp.1 dengan daya hambat masingmasing sebesar 52,94% dan 61,91%. Ketiganya menghambat melalui mekanisme antagonis ditandai dengan adanya kompetisi ruang