Studi Pola Penggunaan Ruang Pada “Markas” Jama’ah tabligh di Desa Temboro, Kabupaten Magetan
Main Author: | SeptinoElFahmi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138445/1/050702170.pdf http://repository.ub.ac.id/138445/ |
Daftar Isi:
- Jama’ah Tabligh adalah salah satu organisasi keislaman (harokah islamiyah) “import” di Indonesia yang fokus gerakannya berpijak pada penyampaian atau mengkomunikasikan (bahasa Arab = Tabligh) tentang keutamaan-keutamaan ajaran agama Islam kepada setiap individu yang dapat dijangkau. Dalam konteks arsitektural, metode-metode dakwah tersebut membuatnya memiliki karakter penataan ruang yang unik dengan sistem penggunaan ruang yang efektif untuk menampung semua aktifitas Jama’ah, dan hal ini direalisasikan dalam bentuk markas. Dalam khazanah pengetahuan arsitektur, ruang merupakan salah satu kajian dasar, oleh karena itu topik penelitian ini adalah pola penggunaan ruang pada komunitas Jama’ah Tabligh, yang lebih difokuskan dalam lingkup markas Jawa Timur Jama’ah Tabligh di desa Temboro, kabupaten Magetan. Kajian ini mempelajari tentang fungsi-fungsi ruang pada komunitas Jama’ah Tabligh yang didasarkan atas doktrin-doktrin serta aktifitas- aktifitasnya. Adapun daya tarik penelitian ini adalah karena dewasa ini kajian arsitektural yang berkaitan dengan organisasi keislaman dari negara luar amat jarang dilakukan. Kebanyakan kajian adalah yang berkaitan dengan organisasi keislaman lokal, yaitu: NU dan Muhammadiyah. Oleh karena itu, penelitian tentang karya arsitektur yang didasari oleh doktrin-doktrin Jama’ah Tabligh yang berasal dari India menjadi penting untuk dilakukan. Secara garis besar penelitian ini tersusun atas dua teori dasar, yaitu teori umum, dan teori khusus. Teori umum yang dimaksud adalah teori yang mengkaji konsep-konsep ruang secara umum yang dibutuhkan selama proses pengumpulan, dan analisa data. Teori khusus lebih dalam mengkaji mengenai sistem markas, baik dari sudut pandang Jama’ah Tabligh maupun dalam konteks pergerakan keislaman. Teori khusus lain yang digunakan adalah kajian Al Faruqi tentang seni ruang dalam Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif- analitik secara kualitatif dengan mengumpulkan dan menyusun data dalam bentuk deskripsi, yang didalamnya mengandung unsur analis dan interpretasi, disamping itu juga menggunakan metode biografi arsitektur untuk mengetahui proses perkembangan pembentukan ruang pada lokasi dan situs penelitian. Lokasi penelitian adalah di desa Temboro, kabupaten Magetan, dengan situs penelitian di markas Jawa Timur Jama’ah Tabligh. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara formal dan non-formal, observasi lapangan, dan studi kepustakaan. Data yang diperoleh diolah melalui proses mereduksi data, menyajikan data, dan pada akhirnya ditarik sebuah kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa dalam lingkungan markas Jawa Timur Jama’ah Tabligh, sudut pandang fungsional menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian utama dalam konteks pembentukan ruang bagi Jama’ah Tabligh. Hal lain yang menjadi sorotan utama dalam konteks fungsionalisasi ruang bagi Jama’ah Tabligh adalah optimalisasi fungsi ruang untuk mewadahi setiap aktifitasnya. Dari hasil penelitian, optimalisasi fungsi ruang dilakukan oleh Jama’ah Tabligh dengan metode transfigurasi ruang tertutup, dan transfigurasi (ambiguitas) fungsi. Temuan lain dalam penelitian ini adalah transfigurasi (ambiguitas) fungsi yang terjadi pada ruang masjid membuktikan bahwa tidak adanya ruang yang ter’hierophany’kan (tersakralkan), sehingga ruang yang tersakralkan secara komunal menjadi nihil. Hal ini dikarenakan menurut Jama’ah Tabligh wujud kesakralan tidak dipandang dari ruang, melainkan dari aktifitasnya. Temuan selanjutnya yang berkaitan dengan proses perkembangan pembentukan ruang adalah proses perancangan markas Jawa Timur Jama’ah Tabligh yang merupakan proses tradisional dengan melakukan dialog untuk menginterpretasi sebuah desain.