Induksi Poliploidi Pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Kolkisin
Main Author: | Putra, Bagus Keswara |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13843/1/Bagus%20Keswara%20Putra.pdf http://repository.ub.ac.id/13843/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan konsumsi bawang merah di tingkat rumah tangga masyarakat Indonesia selama 2 tahun terakhir (2015-2016) mengalami peningkatan sebesar 0,04%. Namun berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral Hortikultura tahun (2015-2016) luas areal panen bawang merah mengalami penurunan sebesar 0,22% dari tahun sebelumnya. Rendahnya minat petani budidaya bawang merah lokal menjadi salah satu kendala yang menyebabkan semakin langkanya bawang merah lokal. Ukuran umbi bawang merah lokal jauh lebih kecil dibandingkan bawang merah impor namun warna umbi lebih merah dan rasa lebih pedas (Noor, 2017). Perbedaan ukuran umbi bawang merah impor menyebabkan jumlah produktivitas bawang merah lokal jauh lebih rendah. Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya suatu usaha perbaikan tanaman. Salah satunya dengan kegiatan induksi poliploidi untuk mendapatkan sifat yang lebih unggul. Perbaikan sifat dapat diupayakan dengan cara lain, diantaranya dengan induksi poliploid menggunakan mutagen kolkisin. Salah satu kultivar unggul bawang merah di Indonesia ialah Batu Ijo yang mampu beradaptasi di dataran tinggi dan rendah. Induksi poliploid dengan mutagen kolkisin dapat dilakukan pada bawang merah Batu Ijo sebagai langkah awal pembentukan kultivar unggul baru. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kolkisin pada poliploidi bawang merah Batu Ijo berdasarkan pengamatan morfologi dan sitologi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Interaksi antara konsentrasi kolkisin dan lama perendaman memberikan pengaruh peningkatan jumlah ploidi bawang merah Batu Ijo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-aprilt 2018 di Desa Sumberbulu Kec. Tegalsiwalan, Kab. Probolinggo dengan ketinggian tempat ± 100 mdpl. Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu bibit bawang merah Batu Ijo, bubuk kolkisin, Dimethyl Sulfoxide, aquades, media tanam (tanah lempung berpasir), label, pupuk NPK (16:16:16), ZA, insektisida dan fungsida yang digunakan selama penanaman tanaman. Sedangkan alat yang digunakan antra lain yaitu pipet, pengaduk, gelas ukur, cangkul, gembor, tangki penyemprot, penggaris atau meteran, timbangan analitik, jangka sorong, dan kamera. Metode penelitian dilakukan menggunakan (RAK) dengan 2 faktor yaitu konsentrasi kolkisin (0 ppm; 200 ppm; 300 ppm; 400 ppm) dan lama waktu perendaman (5 jam dan 10 jam) yang di ulang sebanyak 3 ulangan. Masing-masing kombinasi perlakuan dalam tiap ulangan terdiri dari 50 tanaman percobaan. Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan antara lain: pengolahan tanah, pembuatan dan induksi kolkisin, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pemanenan. Pengamatan yang dilakukan pada morfologi tanaman meliputi: waktu munculnya tunas (hst), tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), waktu panen (hst), jumlah siung, diameter umbi (cm), berat basah (g), dan berat kering (g). Data hasil pengamatan yang diperoleh dinalisis varian (ANOVA) untu RAK faktorial menggunakan uji F pada taraf 5%. Jika hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji lanjut DMRT pada taraf 5%.ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi konsentrasi kolkisin dengan lama perendaman hanya terjadi pada tinggi tanaman umur 21, 28, dan 35 hst. Tinggi tanaman meningkat akibat perendaman kolkisin konsentrasi 400 ppm selama 5 jam. Sedangkan Konsentrasi kolkisin 200 ppm dan Lama perendaman 10 jam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan daun meningkat. Terjadi penggandaan jumlah kromosom Batu Ijo menghasilkan kromosom triploid (2n=3x) pada konsentrasi 200 ppm dan lama perendaman 10 jam.