Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Berdasarkan Ketersediaan lahan

Main Author: AwanSenjahari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138409/1/050701900.pdf
http://repository.ub.ac.id/138409/
ctrlnum 138409
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/138409/</relation><title>Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Berdasarkan Ketersediaan lahan.</title><creator>AwanSenjahari</creator><subject>307.121 6 City planning</subject><description>Salah satu ketetapan dalam konsep pengembangan Gerbangkertosusilo, yang merupakan suatu konsep untuk memecahkan persoalan akibat pertumbuhan Kota Surabaya yang pesat dan kota disekitarnya (Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo) adalah mengembangkan kota-kota/wilayah kecil di sekitar Surabaya, seperti kabupaten Mojokerto, kabupaten Gresik, kabupaten Bangkalan dan juga Kabupaten Sidoarjo (RTRW Kota Surabaya 2003 : III-22). Kabupaten Sidoarjo telah diatur dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten Sidoarjo (RTRW kabupaten Sidoarjo 2003-2013: III-32) daerah&#xD; kawasan permukiman diarahkan pada kecamatan disebelah barat, diantaranya kecamatan Krian.&#xD; Latar belakang studi ini didorong dengan adanya dua hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penataan guna lahan di kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo, yaitu land capability dan carrying capacity. Pertama menyangkut dari ketersediaan lahan di Kecamatan Krian sebagai pusat pertumbuhan baru yang menjadi tempat untuk menampung dekonsentrasi perkembangan dari kegiatan yang akan muncul maupun yang sudah ada di Kota Surabaya khususnya dalam penyediaan lahan permukiman penduduk. Kedua, mengenai kemampuan lahan yang dimiliki oleh kecamatan Krian dalam hal ini untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman baru di wilayah Sidoarjo.&#xD; Tujuan dilakukan studi mengenai arahan pengembangan kawasan permukiman berdasarkan&#xD; tingkat ketersediaan lahan, (i) mengetahui tingkat ketersediaan lahan untuk pengembangan&#xD; permukiman berdasarkan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan di kecamatan Krian, (ii)&#xD; Mengidentifikasi tingkat kebutuhan lahan untuk pengembangan kawasan permukiman berdasarkan&#xD; perkembangan penduduk di kecamatan Krian, (iii) memberikan arahan pengembangan kawasan&#xD; permukiman di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo berdasarkan tingkat ketersediaan lahan.&#xD; Pada penelitian ini dilakukan metode identifikasi kemampuan lahan (Klasifikasi Kemampuan Lahan Fakultas Geografi UGM, 1991 : 14). identifikasi kesesuaian lahan permukiman (Dinas PU Cipta Karya,1999). Metode analisis ketersediaan lahan permukiman dari hasil analisis kesesuaian&#xD; lahan dan rasio pengembangan 80:20 (Keputusan Menteri Kimpraswil No. 327/KPTS/M/2002 tentang&#xD; pedoman penyusunan rencana tata ruang kawasan perkotaan), metode proyeksi kependudukan dengan&#xD; menggunakan metode Cohort Survival (Kueckeberg, d.a. &amp; a.l. Silvers, 1974 : 39-46). Selanjutnya analisis kebutuhan lahan permukiman dengan menghitung tingkat kebutuhan rumah dan kebutuhan fasilitas dari analisis kependudukan. Ketersediaan lahan potensial untuk kegiatan permukiman sangat mencukupi untuk&#xD; memenuhi kebutuhan rencana pengembangan kawasan permukiman berdasarkan RDTRK Kecamatan&#xD; Krian sampai tahun 2015. Ketersediaan lahan potensial permukiman diwilayah studi adalah 369,12 Ha&#xD; (setelah dikurangi 20% untuk ruang terbuka) Tingkat kebutuhan lahan permukiman hingga tahun 2015&#xD; yang mencapai 3.575 unit atau 16,416 ha. Dengan membandingkan tingkat supply lahan dan bangunan&#xD; berupa unit rumah yang dapat terbangun dengan tingkat kebutuhan lahan lahan permukiman dan unit&#xD; rumah dari hasil proyeksi penduduk tahun 2015, tingkat ketersediaan lahan untuk permukiman di&#xD; wilayah kecamatan Krian masih sangat mencukupi dengan komposisi supply unit rumah hingga&#xD; 33.690 unit/ 299,66 Ha (setelah dikurangi kebutuhan lahan untuk sektor lain seperti industri dan&#xD; pertanian) atau menampung sekitar 134.760 orang. Jika dilakukan perhitungan proyeksi penduduk&#xD; secara cohord survival, maka titik ambang batas kecamatan Krian akan berakhir ditahun 2065 atau&#xD; jangka waktu 60 tahun.&#xD; Arahan tipikal permukiman yang ada berupa permukiman modern (real estate), untuk BWK&#xD; A pengembangan kawasan permukiman menggunakan metode pengembangan kawasan permukiman&#xD; vertikal. Untuk BWK B, pengembangan kawasan permukiman diarahkan menggunakan metode&#xD; horizontal.</description><date>2007-05-25</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/138409/1/050701900.pdf</identifier><identifier> AwanSenjahari (2007) Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Berdasarkan Ketersediaan lahan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2007/050701900</relation><recordID>138409</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author AwanSenjahari
title Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Berdasarkan Ketersediaan lahan
publishDate 2007
topic 307.121 6 City planning
url http://repository.ub.ac.id/138409/1/050701900.pdf
http://repository.ub.ac.id/138409/
contents Salah satu ketetapan dalam konsep pengembangan Gerbangkertosusilo, yang merupakan suatu konsep untuk memecahkan persoalan akibat pertumbuhan Kota Surabaya yang pesat dan kota disekitarnya (Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo) adalah mengembangkan kota-kota/wilayah kecil di sekitar Surabaya, seperti kabupaten Mojokerto, kabupaten Gresik, kabupaten Bangkalan dan juga Kabupaten Sidoarjo (RTRW Kota Surabaya 2003 : III-22). Kabupaten Sidoarjo telah diatur dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten Sidoarjo (RTRW kabupaten Sidoarjo 2003-2013: III-32) daerah kawasan permukiman diarahkan pada kecamatan disebelah barat, diantaranya kecamatan Krian. Latar belakang studi ini didorong dengan adanya dua hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penataan guna lahan di kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo, yaitu land capability dan carrying capacity. Pertama menyangkut dari ketersediaan lahan di Kecamatan Krian sebagai pusat pertumbuhan baru yang menjadi tempat untuk menampung dekonsentrasi perkembangan dari kegiatan yang akan muncul maupun yang sudah ada di Kota Surabaya khususnya dalam penyediaan lahan permukiman penduduk. Kedua, mengenai kemampuan lahan yang dimiliki oleh kecamatan Krian dalam hal ini untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman baru di wilayah Sidoarjo. Tujuan dilakukan studi mengenai arahan pengembangan kawasan permukiman berdasarkan tingkat ketersediaan lahan, (i) mengetahui tingkat ketersediaan lahan untuk pengembangan permukiman berdasarkan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan di kecamatan Krian, (ii) Mengidentifikasi tingkat kebutuhan lahan untuk pengembangan kawasan permukiman berdasarkan perkembangan penduduk di kecamatan Krian, (iii) memberikan arahan pengembangan kawasan permukiman di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo berdasarkan tingkat ketersediaan lahan. Pada penelitian ini dilakukan metode identifikasi kemampuan lahan (Klasifikasi Kemampuan Lahan Fakultas Geografi UGM, 1991 : 14). identifikasi kesesuaian lahan permukiman (Dinas PU Cipta Karya,1999). Metode analisis ketersediaan lahan permukiman dari hasil analisis kesesuaian lahan dan rasio pengembangan 80:20 (Keputusan Menteri Kimpraswil No. 327/KPTS/M/2002 tentang pedoman penyusunan rencana tata ruang kawasan perkotaan), metode proyeksi kependudukan dengan menggunakan metode Cohort Survival (Kueckeberg, d.a. & a.l. Silvers, 1974 : 39-46). Selanjutnya analisis kebutuhan lahan permukiman dengan menghitung tingkat kebutuhan rumah dan kebutuhan fasilitas dari analisis kependudukan. Ketersediaan lahan potensial untuk kegiatan permukiman sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan rencana pengembangan kawasan permukiman berdasarkan RDTRK Kecamatan Krian sampai tahun 2015. Ketersediaan lahan potensial permukiman diwilayah studi adalah 369,12 Ha (setelah dikurangi 20% untuk ruang terbuka) Tingkat kebutuhan lahan permukiman hingga tahun 2015 yang mencapai 3.575 unit atau 16,416 ha. Dengan membandingkan tingkat supply lahan dan bangunan berupa unit rumah yang dapat terbangun dengan tingkat kebutuhan lahan lahan permukiman dan unit rumah dari hasil proyeksi penduduk tahun 2015, tingkat ketersediaan lahan untuk permukiman di wilayah kecamatan Krian masih sangat mencukupi dengan komposisi supply unit rumah hingga 33.690 unit/ 299,66 Ha (setelah dikurangi kebutuhan lahan untuk sektor lain seperti industri dan pertanian) atau menampung sekitar 134.760 orang. Jika dilakukan perhitungan proyeksi penduduk secara cohord survival, maka titik ambang batas kecamatan Krian akan berakhir ditahun 2065 atau jangka waktu 60 tahun. Arahan tipikal permukiman yang ada berupa permukiman modern (real estate), untuk BWK A pengembangan kawasan permukiman menggunakan metode pengembangan kawasan permukiman vertikal. Untuk BWK B, pengembangan kawasan permukiman diarahkan menggunakan metode horizontal.
id IOS4666.138409
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:09:33Z
last_indexed 2021-10-28T07:27:16Z
recordtype dc
_version_ 1751453816549539840
score 17.538404