Pengaruh konfigurasi model pengetanahan Mesh terhadap nilai tahanan pengetanahan

Main Author: AndhikWahyuWidodo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138403/1/050701850.pdf
http://repository.ub.ac.id/138403/
Daftar Isi:
  • Pengetanahan merupakan hal yang sangat pentig dalam sistem proteksi peralatan elektrik dan elektronik sering terjadi karena tidak memperhatikan aspek pengetanahan ini. alah satu bentuk pengetanahan yang dipakai pada gardu induk adalah pengetanahan grid (mesh), selain untuk mendapatkan nilai tahanan pengetanahan yang kecil juga berfungsi untuk memperkecil gradient tegangan yang bias terjadi di sekitar gardu induk. Oleh karena itu perlu sekali menemukan sebuah konfigurasi pengetahan mesh yang efektif dan efisien yang memenuhi syarat keamanan tersebut. Dalam skripsi ini akan diteliti 12 bentuk konfigurasi model pengetanahan mesh. Pengujian dilakukan di Laboratorium Dasar Elektrik dan Pengukuran FakultasTeknik Universitas Brawijaya dengan menggunakan media tanam berua larutan air garam. Pengukuran dilakukan dengan metode 3 titik pada masing-masing model mesh untuk kedalaman yang berbeda yaitu 4 cm dan 8 cm. Pada penelitian ini akan diukur besarnya tahanan pengetanahan dan tegangan mesh untuk masing-masing konfigurasi model pengetanahan mesh. Kemudian dihitung bsarnya gradient tegangan untuk masing-masing model mesh dan dianalisis pengaruh perubahan konfigurasi terhadap niali tahanan pengetanahan sehingga didapatkan konfigurasi model pengetanahan mesh dengan nilai tahanan pengetanahan terkecil. Dari12 konfigurasi didapatkan nilai tahanan pengetanahan terkecil pada model mesh yang terdiri dari 6 buah sel mesh berbentuk persegi panjang (M-6b) yaitu sebesar 1,263 omega (pada kedalaman 4 cm) dan 0,964 omega (pada kedalaman 8 cm). Sedangkan gradient tegangan paling kecil adalah pada model mesh yang terdiri dari 8 buah sel mesh berbentuk persegi (M-8) yaitu sebesar 0,058 V/cm.