Pengaruh Jarak Pengadukan Larutan Elektrolit terhadap Ketebalan dan Kerekatan Lapisan pada Proses Nickel Electroplating
Main Author: | Arismansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138400/1/BAB_I_sampai_BAB_5.pdf http://repository.ub.ac.id/138400/2/Kata_pengantar_dan_Daftar_isi.pdf http://repository.ub.ac.id/138400/3/Lampiran_2.pdf http://repository.ub.ac.id/138400/4/Lampiran_1.pdf http://repository.ub.ac.id/138400/4/RINGKASAN.pdf http://repository.ub.ac.id/138400/ |
Daftar Isi:
- Pelapisan permukaan diperlukan pada logam yang mudah mengalami korosi, misalnya baja yang memiliki sifat mekanik yang baik, tetapi mudah terkorosi sehingga perlu dilakukan proses pelapisan. Pada proses pelapisan ini banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan lapisan, antara lain kecepatan pengadukan, rapat arus, temperatur, pH larutan elektrolit dan waktu yang digunakan selama proses berlangsung. Pengadukan larutan elektrolit berfungsi untuk mengurangi gas hidrogen penyebab porositas yang dapat mengurangi daya rekat lapisan akibat proses. Nickel Electroplating merupakan salah satu metode pelapisan secara listrik (electroplating) yang banyak digunakan untuk perbaikan sifat-sifat logam. Proses electroplating bisa dikatakan berhasil jika logam pelapis mempunyai adhesifitas terhadap logam induk yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak pengadukan larutan elektrolit terhadap ketebalan dan kerekatan lapisan pada proses nickel electroplating. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan satu variabel bebas yaitu jarak pengadukan larutan elektrolit yang terdiri dari empat level, 2, 4, 6, 8 cm, dan variabel terikat yang diukur adalah ketebalan dan kerekatan lapisan. Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa variasi jarak pengadukan larutan elektrolit berpengeruh nyata terhadap ketebalan dan kerekatan hasil lapisan. Ketebalan lapisan maksimum didapat pada jarak pengadukan 8 cm sebesar 0,026 mm, ketebalan minimum sebesar 0,020 mm terjadi pada spesimen dengan jarak pengadukan 2 cm. Sedangkan nilai kerekatan maksimum sebesar 3,45 MPa terjadi pada spesimen dengan jarak pengadukan 2 cm, dan kerekatan minimum didapat pada spesimen dengan jarak pengadukan 8 cm, sebesar 3,02 MPa. Hal ini terjadi karena dengan semakin dekatnya jarak pengadukan maka kecepatan laju larutan elektrolit di sekitar katoda semakin besar, sehingga menghambat laju ion ke anoda, karena laju aliran akibat pengadukan berlawanan arah dengan laju ion. Namun dengan semakin dekatnya jarak pengadukan akan semakin mengurangi gas H2 penyebab porositas, sehingga tercapai kerekatan maksimum.