Penyimpan Data Pada Sistem Telemetri Stasiun Pengamat Cuaca Dilengkapi Dengan Sensor Kelembaban, Temperatur, Curah Hujan, Kecepatan Angin dan Arah Angin Diakses Melalui Internet
Main Author: | ErdyPrasetiyaKusuma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138394/1/050701770.pdf http://repository.ub.ac.id/138394/ |
Daftar Isi:
- Indonesia memiliki 2 macam musim yaitu penghujan dan kemarau dengan rentang waktu kurang lebih 6 bulan masing-masing musim. Tetapi pada akhir-akhir ini dapat kita rasakan bahwa keteraturan antara musim hujan dan musim kemarau mulai terganggu, sehingga pengamatan terhadap cuaca harus lebih diperhatikan. Berdasarkan alasan di atas maka disusun sebuah alat yang diharapkan dapat menyimpan data parameter cuaca secara sementara dalam kurun waktu tertentu sebelum dikirim pada stasiun pusat. Penyimpan Data (data logger) berfungsi sebagai pengumpul data sementara (polling data) sebelum data tersebut di kirim pada Stasiun Pusat sehingga unit Pengontrol Sensor dapat bekerja lebih efisien dan real time. Dengan adanya pembagian tugas diatas, Unit Pengontrol Sensor bertugas mengambil data cuaca kemudian mengirimkan data tersebut pada Unit Penyimpan data yang akan menyimpan data tersebut dalam sebuah memori dan dalam jangka waktu tertentu kumpulan data tersebut akan dikirim pada Stasiun Pusat. Pengiriman data yang berkala juga dapat menghemat pemakaian catu daya daripada pengiriman data secara langsung. Data parameter cuaca akan disimpan pada Serial EEPROM dengan kapasitas 512 kilobit atau 64 kilobyte. Data yang diterima penyimpan data (Data Logger) dari pengontrol sensor dalam sekali pengiriman sebanyak 14 byte, yang terdiri dari 5 byte data dari RTC (Real Time Clock) berisi data menit, jam, tanggal, bulan, dan tahun. Sedangkan 9 byte data yang lain berupa 2 byte data temperatur, 2 byte data kelembaban, 2 byte data curah hujan, 2 byte data kecepatan angin, 1 byte data arah angin.