Korelasi Statistik Vital Dan Bobot Badan Domba Komposit Garut Di Desa Cinyurup (Kampung Domba) Kelurahan Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang
Daftar Isi:
- Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai hewan penghasil daging untuk mencukupi kebutuhan daging dalam negeri. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (2015) yang menyatakan bahwa populasi domba di Indonesia sebanyak 16.509.330 ekor. Salah satu upaya untuk meningkatkan perbaikan genetik domba Garut adalah melalui persilangan, perkawinan silang selanjutnya diarahkan untuk menghasilkan domba komposit dari tiga bangsa yang berbeda dengan komposisi gen domba Garut 50% dan gen domba St. Croix dan M. Charollais masing-masing 25%. Domba komposit hasil persilangan ini diharapkan dapat menghasilkan keturunan dengan bobot hidup yang lebih berat dan laju pertumbuhan yang cepat (Inounu, Hidayati, Subandriyo, Tiesnamurti dan Nafiu, 2003). Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Domba Desa Cinyurup Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung Kabupaten Pandeglang dari tanggal 4 Desember sampai 14 Januari 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk vii mengetahui hubungan antara statistik vital (panjang badan, lingkar dada, dan tinggi pundak) dengan bobot badan Domba Komposit Garut. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memperkirakan bobot badan ternak Domba Komposit Garut berdasarkan panjang badan, lingkar dada, dan tinggi pundak. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Domba Komposit Garut betina dan jantan sebanyak 101 ekor milik petani peternak di Desa Cinyurup Kelurahan Juhut Kabupaten Pandeglang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pengukuran dilapang secara langsung. Teknik pengambilan data dilakukan menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel yang diambil telah ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu. Variabel yang diamati adalah panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak dan bobot badan. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, determinasi, uji t dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien korelasi dan determinasi antara statistik vital dengan bobot badan Domba Komposit Garut betina adalah, panjang badan berkorelasi kuat dengan nilai 0,71 dan 50%, lingkar dada berkorelasi kuat dengan nilai 0,76 dan 57%, tinggi badan berkorelasi sedang dengan nilai 0,42 dan 17%. Koefisien korelasi dan determinasi antara statistik vital dengan bobot badan Domba Komposit Garut jantan adalah, panjang badan berkorelasi kuat dengan nilai 0,74 dan 54%, lingkar dada berkorelasi sangat kuat dengan nilai 0,83 dan 68%, tinggi badan berkorelasi kuat dengan nilai 0,72 dan 51%. Nilai persamaan regresi panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak betina secara berurutan adalah Y = -39,327 + 1,21X, Y = -31,168 + 0,83X, Y = -2,245 + 0,467X. Untuk ternak jantan adalah Y = -0,197 + 0,3751X, Y = -36,094 + 0,9029X, Y = -43,577 + 1,1156X. Tingkat penyimpangan paling rendah untuk pendugaan bobot badan Domba betina dan jantan berdasarkan persamaan regresi adalah lingkar dada dengan viii tingkat penyimpangan sebesar 7% untuk domba betina dan jantan sebesar 6%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah statistik vital Domba Komposit Garut betina dan jantan berkorelasi positif dengan bobot badan. Lingkar Dada (LD) merupakan acuan terbaik dalam menduga bobot badan Domba Komposit Garut betina dan jantan pada lokasi penelitian karena memiliki tingkat penyimpangan paling rendah dan memiliki hubungan paling erat.