Hubungan Temperature Humidity Index (THI) Terhadap Produksi Susu Sapi Perah PFH Yang Diberi Pakan Total Mixed Ration (TMR) di Kecamatan Bantur Kabupaten Malang
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan secara in vivo di Desa Wonokerto Kecamatan Bantur Kabupaten Malang dan analisis kandungan nutrien pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makana Ternak Fakultas Peternkan Universitas Brawijaya Malang pada November 2015 sampai Februari 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan TMR terhadap tingkah laku sapi perah FH berdasarkan perubahan suhu udara dan kelembaban relatif dan hubungan antara THI terhadap produksi susu pagi dan sore . Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang hubungan THI terhadap produksi susu dan konsumsi BK. Pada peneltian ini, ternak yang digunakan adalah sapi PFH pada bulan laktasi 4 dan 9 dan periode laktasi 1-4 dengan bobot badan awal 368.64 – 479.61 kg. Pakan yang diberikan berbasis TMR atau pakan lengkap yang terdiri dari rumput gajah, tebon jagung, singkong, ampas tahu, Konsentrat Megalis, konsentrat Lactoplus S, dan Konsentrat Lactoplus G. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan, dengan analisa regresi untuk melihat hubungan THI terhadap produksi susu dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan yang terdiri dari P0 (Pakan Kontrol Hijauan dan konsentrat diberikan secara viii terpisah),P1(Hijauan dan pakan kontrol diberikan secara tercampur), P2 (Hijauan, Konsentrat jenis Megalis, Konsentrat jenis Lactoplus S) dan P3(Hijauan dan Konsentrat jenis Lactoplus G). Variabel penelitian meliputi hubungan THI terhadap produksi susu, hubungan THI tehadap konsumsi BK, hubungan kinsumsi BK terhadap produksi susu, suhu kandang, kelembaban kandang, frekuensi pernafasan, dan suhu rektal Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat korelasi yang negatif antara hubungan THI terhadap produkdsi susu, yang anrtinya nilai antara hubungan THI terhadap produksi susu menunjukan bahwa semakin tinggi nilai THI diikuti menurunnya produksi susu yang disebabkan oleh stres. Hubungan antara nilai THI dengan produksi susu dalam penelitian menunjukan keeratan yang rendah baik pada bulan laktasi 6 maupun bulan laktasi 9. Pada bulan laktasi 6 produksi pagi hari memeiliki keeratan ( r = 0,079 , R2 = 0,0063). Hal ini berati bahwa angka THI akan mempengaruhi produksi susu sebesar 0,63%, sedangkan pada bulan laktasi 9 memiliki nilai keeratan ( r = 0,17 , R2 = 0,029) hal ini berati bahwa angka THI mempengaruhi produksi susu pagi pada bulan laktasi 9 sebesar 2,9%. Hubungan antara nilai THI dengan produksi susu sore pada bulan laktasi 6 dalam penelitian menunjukan keeratan ( r = 0,27 , R2 = 0,074), hal ini berati bahwa angka THI akan mempengaruhi produksi susu sebesar 7,9%. Hubungan antara nilai THI dengan konsumsi BK dalam penelitian menunjukan keeratan yang rendah baik pada bulan laktasi 6 maupun bulan laktasi 9. Pada bulan laktasi 6 konsumsi BK memeiliki keeratan ( r = 0,317, R2 = 0,10), hal ini berati bahwa angka THI akan mempengaruhi konsumsi BK pada sapi bulan laktasi 6 sebesar 10,3%. Pada bulan laktasi 9 konsumsi BK memiliki keeratan ( r = 0,26, R2 = 0,06), hal ini berati bahwa angka THI akan mempengaruhi konsumsi BK pada sapi bulan laktasi 9 sebesar 6,99%.