Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo pada bulan November 2015- Januari 2016. Penentuan lokasi dan sampel penelitian secara purpose sampling. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penampilan reproduksi sapi potong betina akseptor Inseminasi Buatan (IB) di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah yang meliputi Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Calving Interval (CI), dan Days Open (DO). Penelitian ini di harapkan dapat berguna sebagai sumber informasi untuk reproduksi, serta dasar peningkatan reproduksi induk sapi potong di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Simpo 38 ekor dan Limpo 41 ekor yang diambil berdasarkan tempat kerja inseminator dilokasi penelitian dengan ciri ternak yang sudah ditentukan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus . analisa data yang digunakan adalah uji-t tidak berpasangan. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara langsung dengan peternak menggunakan daftar pertanyaan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari petugas inseminator di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian, S/C pada sapi Simpo dan Limpo memiliki rata-rata sebesar 1,12±0,33 kali; dan Limpo 1,21±0,41 kali, CR rata-rata Simpo dan Limpo sebesar 80% dan 79%, CI pada Simpo dan Limpo memiliki rata-rata sebesar 401,49±21,72 hari dan Limpo 411,11±24,64 vii hari, dan DO pada Simpo dan Limpo memiliki rata-rata sebesar Simpo 151,82±17,84hari dan Limpo 143,17±22,28 hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata pada S/C,CR dan CI terhadap penampilan reproduksi sapi Simpo dan Limpo di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, Sedangkan rataan nilai DO mempunyai perbedaan yang nyata antara sapi Simpo dan Limpo terhadap penampilan reproduksi, dimana nilai rataan DO pada sapi Simpo cenderung lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo dengan perbandingan persentase 5,7 % sehingga DO Limpo lebih baik dari pada DO Simpo. Berdasarkan hasil penelitian ini, peternak disarankan untuk meningkatkan efisiensi reproduksi pada induk sapi Simpo dan Limpo, peternak diharapkan memperhatikan manajemen pemeliharaan seperti deteksi berahi yang tepat, serta waktu mengawinkan ternak yang tepat supaya CI dan DO dapat diperpendek.