Hubungan Antara Luas Sisiran Sarang Madu, Luas Sisiran Sarang Polen Dan Luas Sisiran Sarang Anakan Dengan Jumlah Telur Lebah Apis Mellifera Di Peternakan Lebah Karangploso Jawa Timur
Main Author: | Sujoko, SherinaVindyAdelina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138161/ |
Daftar Isi:
- Lebah madu adalah insekta sosial yang selalu hidup dalam suatu keluarga besar yang disebut koloni lebah. Setiap sarang hanya dihuni oleh satu koloni yang memiliki sifat polimeranatomis, fisiologi, dan fungsi biologis antara satu strata dengan strata lainnya. Satu koloni Apis mellifera hanya terdapat satu lebah ratu, beberapa ratus lebah jantan, beberapa puluh ribu lebah pekerja, ditambah penghuni dalam bentuk telur, larva dan pupa. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tawang Argo, Karangploso selama satu bulan, di Peternakan Lebah PT. Kembang Joyo Sriwijaya yang berada di UB Forest. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan besarnya hubungan luas sisiran sarang madu, luas sisiran sarang polen dan luas sisiran sarang anakan dengan jumlah telur lebah. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memastikan bentuk hubungan luas sisiran sarang madu, luas sisiran sarang polen dan luas sisiran sarang anakan dengan jumlah telur lebah. Dan juga untuk menetapkan kuat lemahnya hubungan luas sisiran sarang madu, luas sisiran vii sarang polen dan luas sisiran sarang anakan dengan jumlah telur lebah. Materi yang digunakan adalah 8 koloni lebah Apis mellifera. Setiap koloni mempunyai 5 sisiran sarang yang terdiri dari madu, polen dan anakan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan analisis korelasi dan dilanjutkan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa persamaan korelasi dan regresi dapat digunakan sebagai formula luas sisiran sarang madu, luas sisiran sarang polen dan luas sisiran sarang anakan dengan jumlah telur lebah. Hasil dari analisis korelasi didapatkan keeratan hubungan bersifat negatif antara luas sisiran sarang madu dengan jumlah telur lebah adalah 0,084. Analisis regresi didapatkan persamaan Y= 961,33-0,064X. Dan untuk hasil dari analisis korelasi didapatkan keeratan hubungan bersifat positif antara luas sisiran sarang polen dengan jumlah telur lebah adalah 0,33. Analisis regresi didapatkan persamaan Y= 78,41+0,02X. Dan untuk hasil dari analisis korelasi didapatkan keeratan hubungan bersifat positif antara luas sisiran sarang anakan jumlah telur lebah adalah 0,37. Analisis regresi didapatkan persamaan Y= 1,84+0,35X. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bentuk dan keeratan hubungan antara luas sisiran sarang madu dengan jumlah telur lebah bersifat negatif dan sangat lemah yang artinya bila jumlah produksi telur meningkat maka luas sisiran sarang madu menurun. Dan hubungan antara luas sisiran sarang polen dan luas sisiran sarang anakan terhadap jumlah telur lebah bersifat positif dan lemah yang artinya bila jumlah produksi telur meningkat maka luas sisiran sarang polen dan luas sisiran sarang anakan pun meningkat.