Daya Hambat Dekok Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Dengan Lama Perebusan Dan Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Agalactiae Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah
Main Author: | Rahayu, NanikSri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138155/1/jurnal_nanik.pdf http://repository.ub.ac.id/138155/2/skripsi_nanik_sri_rahayu.pdf http://repository.ub.ac.id/138155/ |
Daftar Isi:
- Daun sirih hijau (Piper betle L.) memiliki minyak atsiri yang mengandung berbagai macam zat aktif yang berguna sebagai antibakteri. Zat aktif tersebut berupa fenol dan senyawa turunannya seperti flavonoid. Pembuatan dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab mastitis dan menyebabkan bakteri menjadi lisis. Penelitian ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 27 Januari sampai tanggal 26 Februari 2017 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae yang merupakan salah satu bakteri penyebab mastitis pada sapi perah. Mengetahui waktu perebusan optimal dan berapa konsentrasi optimal dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) dalam menghambat bakteri Streptococcus agalactiae penyebab mastitis pada sapi perah. Materi penelitian adalah daun sirih hijau (Piper betle L.) yang diperoleh dari rumah warga tepatnya di desa Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Isolat bakteri yang diperoleh dari Laboratorium Bakteriologi HPT (Hama dan Penyakit Tanaman) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, yang kemudian dilakukan pembiakan bakteri di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Metode cakram digunakan untuk menguji daya hambat dekok daun sirih dengan lama waktu dan konsentrasi perebusan yang berbeda terhadap bakteri Streptococcus agalactiae penyebab mastitis. Perhitungan menggunakan percobaan dengan rancangan acak lengkap (RAL). Analisis data menggunakan ANOVA sesuai RAL dengan 7 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan dekok daun sirih dengan konsentrasi 10 % yang direbus selama 30 menit, dekok daun sirih dengan konsentrasi 20 % yang direbus selama 30 menit, dekok daun sirih dengan konsentrasi 10 % yang direbus selama 60 menit, dekok daun sirih dengan konsentrasi 20 % yang direbus selama 60 menit, dekok daun sirih dengan konsentrasi 10 % yang direbus selama 120 menit, dekok daun sirih dengan konsentrasi 20 % yang direbus selama 120 menit dan iodips konsentrasi 10% sebagai perlakuan standart dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah luas diameter zona bening yang terbentuk v pada media yng terdapat bakteri Streptococcus agalactiae karena pemberian perlakuan dekok daun sirih hijau dengan waktu perebusan dan konsentrasi yang berbeda. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan lama perebusan dan konsentrasi yang berbeda mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae penyebab mastitis, dengan hasil yang paling baik adalah pada perlakuan P6 sebesar (6.1±0.38). Luas diameter zona hambat yang didapat pada perlakuan yang diberikan terhadap bakteri Streptococcus agalactiae dengan perlakuan P1, P2, P3, P4, P5, P6 secara berturut turut adalah 3.8±0.45 mm, 5.0±0.29 mm, 5.2±0.50 mm, 5.5±0.49 mm, 5.5±0.69 mm dan 6.1±0.38 mm, tetapi hasil tersebut belum mampu menyamai zona hambat yang terbentuk dari perlakuan P0 dengan penambahan Iodip 10% yaitu sebesar 9.6±0.80. Hasil perhitungan dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae adalah memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu, dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan konsentrasi 10% dan 20%, serta lama perebusan 30 menit, 60 menit dan 120 menit, dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptoccoccus agalactiae penyebab mastitis. Dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan konsentrasi 10% dan 20%, serta lama perebusan 30 menit, 60 menit, dan 120 menit, belum mampu mengimbangi kekuatan daya hambat dari iodips dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptoccocus agalactiae. semakin lama waktu yang digunakan saat perebusan dan semakin besar konsentrasi yang digunakan menghasilkan diameter zona hambat yang semakin besar. Saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai daya hambat dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan waktu perebusan yang lebih lama dan supaya memakai konsentrasi diatas 20% untuk bakteri Streptococus agalactiae dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai pengganti iodips, dengan melakukan penerapan langsung terhadap sapi perah untuk mencegah mastitis.