Daftar Isi:
  • Apis mellifera merupakan jenis lebah madu yang banyak dibudidayakan di Indonesia, karena jenis lebah ini tidak terlalu agresif dan mampu beradaptasi dengan baik di daerah tropis. Satu koloni lebah madu terdiri dari tiga kasta, yaitu lebah ratu, lebah pejantan dan lebah pekerja. Lebah pekerja bertugas untuk mencari pakan berupa polen dan nektar. Lebah pekerja dalam mengumpulkan polen dan nektar membutuhkan beberapa kali penerbangan selama satu hari. Aktivitas lebah pekerja dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan waktu. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Januari - 13 Februari 2017 di peternakan PT. Kembang Joyo Sriwijaya, milik Bapak Ustadi, S.Pt dan Ibu Dewi Masyithoh, SP yang dilakukan di UB Forest, yang berada di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan luas sisiran sarang madu dengan aktivitas lebah pembawa polen pada area tanaman jagung dan untuk mengetahui besarnya hubungan dari luas sisiran sarang madu dengan aktivitas lebah pembawa polen pada area tanaman jagung. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk memastikan bentuk hubungan dari luas sisiran sarang madu dan aktivitas lebah pembawa polen dan untuk menetapkan besarnya hubungan dari luas sisiran sarang madu dan aktivitas lebah pembawa polen. vii Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 10 kotak atau stup lebah madu Apis mellifera yang telah diseragamkan jumlah sisiran dalam setiap stup. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu studi lapang. Variabel yang diamati adalah luas sisiran sarang madu dan aktivitas lebah pembawa polen, perhitungan aktivitas lebah pembawa polen dilakukan pada jam 06.00 - 06.30 WIB, 08.00 - 08.30 WIB dan 10.00 - 10.30 WIB, masing-masing pengukuran dilakukan selama 5 menit. Data dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan persamaan korelasi dan regresi dapat digunakan untuk mengetahui bentuk dan besarnya hubungan antara luas sisiran sarang madu dengan aktivitas lebah pembawa polen pada area tanaman jagung. Didapatkan analisis korelasi yang menunjukkan bahwa hubungan antara luas sisiran sarang madu dengan aktivitas lebah pembawa polen negatif dan lemah yaitu sebesar -0, 24 yang diartikan bahwa setiap kenaikan satu cm2 luas sisiran sarang madu dapat menurunkan aktivitas lebah pembawa polen sebesar 0,009. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara luas sisiran sarang madu dengan aktivitas lebah pembawa polen, namun hubungan ini tidak begitu erat dan lemah, hal ini bisa dilihat dari besarnya korelasi -0,24 yang mendekati 0, dan didapatkan persamaan Y= 70,75 – 0,009X yang menunjukkan bahwa semakin luas sisiran sarang madu akan menurunkan aktivitas lebah pembawa polen pada area tanaman Jagung. Saran dari penelitian ini adalah Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara luas sisiran sarang madu dengan aktivitas lebah pembawa polen pada area tanaman yang berbeda serta pada saat musim bunga.