Pengaruh Karakteristik Lendir Servik Sebelum Inseminasi Buatan (IB) Terhadap Keberhasilan Kebuntingan Sapi Komposit
Main Author: | Irfan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138118/1/1._cover.pdf http://repository.ub.ac.id/138118/2/jurnal_irfan.pdf http://repository.ub.ac.id/138118/3/skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/138118/ |
Daftar Isi:
- Waktu yang tepat dalam pelaksanaan IB merupakan faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan IB. Pada waktu IB ternak harus dalam keadaan berahi, karena pada saat itu servik pada posisi yang terbuka. Selama siklus berahi, perubahan karakteristik fisik lendir servik dapat digunakan untuk menunjukkan waktu yang optimal untuk melakukan IB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari karakteristik lendir servik sebelum inseminasi buatan (IB) terhadap keberhasilan kebuntingan sapi komposit dengan parameter angka kebuntingan pada IB pertama atau conception rate (CR). Penelitian ini dilaksanakan di PT. Austasia Stockfeed Dusun Bawang Kijang, Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur pada bulan Agustus sampai Desember 2016. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah sapi komposit sebanyak 112 ekor sampel dengan komposisi 55 ekor sapi dara dan 57 ekor sapi induk paritas 1-6. Sapi komposit yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran antara sapi komposit merah dan sapi komposit putih. Sapi komposit merah adalah hasil persilangan sapi Droughtmaster betina dengan sapi Red Angus jantan, sedangkan sapi komposit putih adalah hasil persilangan sapi viii Droughtmaster betina dengan sapi Charolais jantan. Sapi Droughtmaster adalah hasil persilangan sapi Brahman Cross betina dengan sapi Shorthon jantan. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Variabel yang diamati adalah karakteristik lendir servik, suhu vagina dan keberhasilan kebuntingan dengan parameter conception rate (CR). Penilaian karakteristik lendir servik meliputi jumlah dan konsistensi lendir yang disekresikan oleh servik sebelum IB. Data dianalisa secara deskriptif analitis dan dilanjutkan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata CR sapi komposit pada kondisi lendir encer, lendir kental, dan lendir tidak keluar sebelum IB adalah 66,67%, 68,00%, 35,71% pada sapi induk dan 37,03%, 50,00%, 37,50% pada sapi dara. Suhu vagina sapi komposit pada kondisi lendir encer, lendir kental, dan lendir tidak keluar sebelum IB adalah 38,7±1,0 oC, 38,9±0,7 oC, 38,6±0,5 oC. Berdasarkan uji Chi-square menunjukkan bahwa kondisi lendir kental dan encer diperoleh rata-rata CR diatas standar yang diharapkan untuk sapi komposit induk. Sedangkan pada sapi dara diperoleh rata-rata CR dibawah standar. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa karakteristik lendir servik sebelum IB memberikan pengaruh terhadap keberhasilan kebuntingan sapi komposit dengan nilai rata-rata CR terbaik pada kondisi lendir kental yaitu CR 68,00% pada sapi induk dan CR 50,00% pada sapi dara. Saran untuk penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjut untuk mengetahui profil karakteristik lendir servik saat berahi dan perlu dilakukan penelitian lanjut untuk mengetahui pengaruh suhu vagina terhadap keberhasilan IB.