Daftar Isi:
  • Domba Garut atau domba Priangan merupakan domba lokal Indonesia yang banyak tersebar di Jawa Barat, terutama di Kabupaten Garut dan wilayah Jawa Barat. Domba Garut merupakan salah satu komoditas unggulan yang perlu dilestarikan sebagai sumber genetik asli Indonesia yang potensial. Domba Garut memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai sumber daging dan memiliki performa ukuran tubuh yang lebih baik daripada domba lokal lain sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam adu ketangkasan domba (fighting art). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis hubungan antara statistik vital (lingkar dada, panjang badan, dan tinggi badan) dengan bobot badan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai bulan Januari 2017 di Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi. vii Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba Garut jantan sebanyak 180 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pengukuran secara langsung di lapang. Teknik pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling atau dengan cara mengambil subyek didasarkan atas kriteria tertentu. Variabel yang diukur adalah bobot badan, umur, lingkar dada, tinggi badan, panjang badan, dan tinggi pinggul. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan rumus analisis regresi linier sederhana untuk memperoleh nilai korelasi, determinasi, dan persamaan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkar dada memiliki tingkat korelasi yang sangat kuat dengan bobot badan pada umur PI0 (0,95),PI1 (0,94),PI2 (0,91),PI3 (0,95) dan PI4 (0,92). Tinggi badan memiliki tingkat korelasi yang sangat kuat pada umur PI0 (0,82), PI2 (0,69), tingkat korelasi yang sedang pada umur PI1 (0,52), tingkat korelasi yang lemah pada umur PI3 (0,32) dan PI4 (0,39). Panjang badan memiliki tingkat korelasi yang kuat pada umur PI0 (0,76), tingkat korelasi yang sedang pada umur PI1 (0,45) dan PI2 (0,52), tingkat korelasi yang lemah pada umur PI3 (0,29) dan sangat lemah pada umur PI4(0,08). Tinggi pinggul memiliki tingkat korelasi yang kuat dengan bobot badan pada umur PI0 (0,77), tingkat korelasi lemah pada umur PI1 (0,35), PI2 (0,39), PI3 (0,20) dan PI4 (0,31). Nilai selisih pendugaan bobot badan timbang dengan bobot badan duga menggunakan persamaan regresi dengan variabel lingkar dada terendah pada kelompok umur PI2 dengan nilai selisih sebesar 4,31% atau sebesar 2,87 kg, rumus persamaan regresi dengan variabel tinggi badan yang terendah terdapat PI2 dengan nilai selisih sebesar 8,05% atau sebesar 5,67 kg, rumus persamaan regresi dengan variabel viii panjang badan yang terendah terdapat PI2 dengan nilai selisih sebesar 8,67% atau 5,94 kg dan rumus persamaan regresi dengan variabel tinggi pinggul yang terendah terdapat pada PI0. Disimpulkan bahwa lingkar dada merupakan variabel yang memiliki hubungan yang sangat kuat dengan bobot badan pada umur PI0 dan PI3 untuk digunakan dalam pendugaan bobot badan domba Garut jantan. Persamaan regresi yang paling baik untuk digunakan dalam pendugaan bobot badan domba Garut jantan dengan menggunakan lingkar dada terdapat pada kelompok umur PI2 dengan nilai selisih sebesar 4,31% atau sebesar 2,87 kg.