Pengaruh Penggunaan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Dalam Pakan Terhadap Profil Darah Pada Broiler
Main Author: | Pucangsari, Anik |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138107/1/JURNAL_PENGARUH_PENGGUNAAN_TEPUNG_BIJI_NANGKA_DALAM_PAKAN.pdf http://repository.ub.ac.id/138107/2/SKRIPSI__PENGARUH_PENGGUNAAN_TEPUNG_BIJI_NANGK.pdf http://repository.ub.ac.id/138107/ |
Daftar Isi:
- Tepung biji nangka mengandung Bahan Kering 88,56 %, Protein Kasar 11,03 %, Serat Kasar 4,047 %, Lemak Kasar 1,842 % dan Abu 3,471 %. Penggunaan tepung biji nangka dalam pakan ternak sebagai subtitusi jagung dan bungkil kedelai. Penggunaan tepung biji nangka dimungkinkan dapat mempengaruhi profil darah pada broiler. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung biji nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap profil darah yaitu jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit/ Packed Cell Volume (PCV), nilai Mean Corpuscular Volume (MCV), nilai Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), nilai Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) pada broiler. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi tentang penggunaan tepung biji nangka dalam pakan sehingga tidak menganggu proses pembentukan darah pada broiler. Materi penelitian adalah 100 ekor broiler unsex strain MB-202 P yang diperoleh dari poultry shop yang dipelihara mulai dari DOC selama 35 hari. Rata-rata bobot badan DOC yang vii digunkan sebesar 37,77 ± 0,77 gram/ekor dengan koefisien keragaman sebesar 2,05 %. Kandang yang digunkan dengan sistem umbaran dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 60 cm yang terdiri dari 20 petak yang masing-masing diisi 5 ekor ayam. Biji nangka diperoleh dari pabrik buah “Levina” yang terletak di Jalan Raya Sumberpasir, Pakis. Pakan yang digunakan dengan cara mencampur sendiri dengan menggunakan metode P3U-UB. Metode penelitian adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan, setiap perlakuan memiliki 5 ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah P0 : Pakan kontrol, tanpa tepung biji nangka, P1 : Pakan dengan penambahan 5% tepung biji nangka, P2 : Pakan dengan penambahan 10% tepung biji nangka dan P3 : Pakan dengan penambahan 15% tepung biji nangka. Variabel yang diukur adalah profi darah (jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit/Packed Cell Volume (PCV), nilai Mean Corpuscular Volume (MCV), nilai Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), nilai Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) pada broiler. Data dianalisis dengan menggunkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung biji nangka dalam pakan sampai level 15 % belum mampu memberikan pengaruh secara nyata (P>0,05) pada semua variabel, hal ini dapat dilihat dari jumlah eritrosit pada P0 (6,436 ± 0,022) μL, P1 (6,426 ± 0,021) μL, P2 (6, 429 ± 0,031) μL, P3 (6,439 ± 0,028) μL. Nilai Hemoglobin pada P0 (10.74 ± 0.385) g/dl, P1 (10.8 ± 0.728) g/dl, P2 (10.5 ± 0.608) g/dl, P3 (11.1 ± 0.8) g/dl. Nilai Hematokrit pada P0 (36,44 ± 1.575) %, P1 (35,22 ± 1.599) %, P2 (34,5 ± 2.345) %, P3 (35,74 ± 1.738) %. Nilai Mean Corpuscular Volume (MCV) viii pada (133,04 ± 2,00) fL, P1 (131,98 ± 1,616) fL, P2 (127,94 ± 1,276) fL, P3 (129,76 ± 5,133) fL. Nilai dari Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) pada P0 (39,28 ± 2,543) Pg, P1 (40,36 ± 1,087) Pg, P2 (36,94 ± 4,323) Pg, P3 (40,38 ± 2,942) Pg. Nilai Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) pada P0 (29,5 ± 0,669) %, P1 (30,6 ± 0,689) %, P2 (30,56 ± 1,640) %, P3 (31,08 ± 1,242) %, namun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa profil darah broiler masih dalam kisaran normal. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung biji nangka dalam pakan tidak menyebabkan perubahan pada jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, nilai MCV, nilai MCH dan nilai MCHC pada broiler.