Profil Kualitas Air, Kelangsungan Hidup, Dan Pertumbuhan Udang Vaname (Litopanaeus Vannamei, Boone 1931) Pada Tambak Dengan Kepadatan Yang Berbeda

Main Author: Faizin, Moh. Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13807/
Daftar Isi:
  • Budidaya udang vaname dilakukan dengan sistem intensif dan semi intensif, dicirikan dengan padat tebar yang cukup tinggi. Salah satu faktor yang penting dalam usaha budidaya udang vaname adalah adanya pengelolaan kualitas air yang baik, karena dengan adanya pengelolaan kualitas air yang baik diharapkan diperoleh kondisi yang sesuai dengan standar untuk budidaya dan dapat meningkatkan produktivitas tambak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air pada tambak, laju pertumbuhan dan sintasan, rasio pakan pada budidaya udang vaname dengan kepadatan intensif dan super intensif serta untuk mengetahui hubungan parameter kualitas air terhadap laju pertumbuhan dan sintasan dari udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan 20 Oktober 2017 - 8 Desember 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengambilan data yang meliputi data primer dan data sekunder kemudian menganalisa data yang diperoleh. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi langsung dari studi pustaka, kemudian dianalisis menggunakan uji parametrik yakni uji regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan kualitas air lingkungan dengan pertumbuhan pada kedua tambak menggunakan software SPSS 25. Hasil dari penelitian mengenai kualitas lingkungan pada tambak udang vaname dengan kepadatan berbeda yakni pada tambak super intensif (super intensif) dengan kepadatan ± 384 ekor/m2 yakni suhu 29.10-33.270C, pH 6.67 - 9.12, DO 4.78-6.97 mg/l, salinitas 20.00 - 31.00 ppt, dan TOM 45.33-58.00 ppm, kecerahan 13.93-16.33 cm dan amonia 0.71 - 1.13 mg/l. Pada tambak intensifdengan kepadatan Intensif yakni suhu 29.08 - 33.550C, pH 8.19-9.33, DO 5.40 - 7.32 mg/l, salinitas 17.50-23.50 ppt, dan TOM 28.67 - 49.00 ppm, kecerahan 12.50-19.03 cm dan amonia 0.50 - 0.86 mg/l. Didukung parameter biologi seperti hasil dari masing-masing tambak super intensif dan intensifSGR Minggu 1 sampai minggu 4 (1,72; 2,03; 2,17; 2,16 dan 1,99; 1,94; 2,11;2,46) ,hasil SR didapatkan 64,42 dan 65,71 dan FCR hasil sebesar 1:0,8 dan 1: 2,1 serta Jenis plankton dengan kelimpahan tertinggi pada tambak super intensif yaitu Cyclotella sp., diikuti oleh Chlorobotrys sp., Nitszchia sp, Ephitemia sp., Navicula sp, Haemotococcus sp., Achnanthes sp. dan Skeletonema sp. Pada tambak intensifterdapat plankton dengan kelimpahan tertinggi yaitu Cyclotella sp., Chlorobotrys sp., Navicula sp., Ephitemia sp., Haemotococcus sp., Nitzschia sp. dan Chrococcus sp. Hasil pengukuran kualitas air pada tambak super intensif dengan kepadatan super intensif dan tambak intensifdengan kepadatan Intensif didapatkan kualitas lingkungan yang optimal yakni suhu, pH, DO, salinitas, dan. Kondisi kualitas lingkungan yang di luar batas optimum yakni kecerahan, TOM dan amonia. Hasil hubungan kualitas air dengan sintasan dari kedua tambak yang berada dibawah 70% karena amonia pada tambak kurang optimal dan kecerahan yang begitu rendah yang disebabkan bahan organik yang terdapat pada kedua tambak. memberikan informasi dan acuan terkait pengelolaan budidaya udang vaname dengan padat penebaran yang berbeda dari segi pengelolaan kualitas air guna menunjang produksi yang baik dan menguntungkan bagi pembudidaya atau peneliti selanjutnya