Investment Analysis Of Broiler Farming Open House System At Surya Mitra Farm Partnership Scheme Based On Farm Scale (Study At District Nganjuk)
Daftar Isi:
- Pada suatu usaha, upaya untuk memperoleh keuntungan yang besar dan berkelanjutan merupakan sasaran utama bagi semua kegiatan usaha. Upaya untuk mencapai sasaran tersebut perlu adanya suatu analisis investasi usaha peternakan broiler, sebagai acuan tingkat berhasil tidaknya suatu usaha dalam dan pengembalian jangkauan investasi. Berapa lama modal dapat kembali, hal tersebut dapat di lihat dari perhitungan analisis investasi. Penelitian ini dilaksanakan terhadap usaha peternakan ayam pedaging PT. Surya Mitra Farm cabang Nganjuk pada tanggal 1 Juni sampai dengan 15 Juli 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan perusahaan dalam mengembangkan aspek investasi yang ditanamkan, maka dilakukan evaluasi terhadap aspek finansial yang meliputi analisis modal, penerimaan, dan keuntungan dengan menggunakan alat ukur Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit Cost Ratio, dan Payback Period. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan melakukan studi terhadap suatu kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara bebas dan teknik pengamatan partisipasi. Data primer yang diambil meliputi aspek teknis dan manajemen peternakan, sedangkan data sekunder bersumber dari recording peternakan, pembukuan dan laporan keuangan perusahaan, juga diperoleh data primer dari instansi lain diluar perusahaan. Penentuan lokasi sampel menggunakan metode purposive sampling. Total sample yang digunakan ada enam peternak dengan lama beternak yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total modal yang paling besar adalah dari skala usaha besar yang mencapai Rp 84.398 per kg, dengan biaya pembelian DOC dan pembelian pakan sebagai biaya variabel yang memiliki persentase tertinggi , yaitu sebesar 17,91% untuk pembelian DOC dan sebesar 75,06% untuk pembelian pakan, dengan penerimaan yang mencapai sebesar Rp 42.964 per kg dan memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.139 per kg. Hasil nilai NPV untuk peternakan skala usaha kecil adalah sebesar Rp 359.002.861,- ,untuk peternakan skala usaha menengah mempunyai nilai NPV sebesar Rp 452.510.717,- dan untuk peternakan skala usaha besar mempunyai nilai NPV sebesar Rp 675.903.637,-. Untuk nilai IRR yang diperoleh pada masing-masing skala usaha adalah pada skala usaha kecil nilai IRR sebesar 14,57%, untuk skala usaha menengah mempunyai nilai IRR sebesar 13,93% dan pada skala usaha besar mempunyai nilai IRR sebesar 11,34%. Nilai BCR yang diperoleh masingmasing skala usaha adalah pada skala usaha kecil nilai BCR sebesar 1,31, untuk skala usaha menengah nilai BCR sebesar 1,19 dan untuk skala usaha besar mempunyai nilai BCR sebesar 1,15. Sedangkan untuk Paybabck Period (PBP) pada masing-masing skala usaha adalah untuk skala usaha kecil jangka waktu pengembalian modal selama 2 tahun, untuk skala usaha menengah jangka waktu penembalian modal selama 2 tahun 3 bulan dan pada skala usaha besar jangka waktu pengembalian modal selama 2 tahun 4 bulan. Dari hasil penelitian terhadap analisis investasi dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Usaha peternakan dengan skala usaha besar adalah yang paling menguntungkan dengan berdasarkan perhitungan keuntungan yang mencapai Rp 2.139 per kg, dengan total modal mencapai Rp 84.398 per kg dengan struktur modal yang tersusun dari iv 99,74% modal kerja dan 0,26% modal tetap, dengan biaya produksi yang mencapai Rp 5.530 per kg dengan struktur biaya pembelian DOC sebesar 17,91% dan pembelian pakan sebesar 75,06%, dan penerimaan yang dihasilkan mencapai Rp 42.964 per kg dari penjualan ayam besar sebesar 98,01% dan bonus harga sebesar 1,70%. 2. Usaha peternakan dengan skala usaha kecil adalah usaha yang paling layak untuk dikembangkan berdasarkan kriteria kelayakan investasinya, yaitu nilai NPV sebesar Rp 359.002.86, IRR sebesar 14,57%, BCR sebesar 1,31 dan PBP kembali pada 2 tahun lebih cepat kurang dari umur ekonomis. Dari hasil analisis terhadap kriteria investasi diatas dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan karena telah sesuai dengan standard untuk analisis investasi pada suatu usaha yang akan dijalankan.