Pengaruh Penambahan Probiotik Rhizopus Oligosporus Sebagai Aditif Pakan Terhadap Penampilan Produksi Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: Husada, DanialMukhtar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138059/1/SKRIPSI_Danial_Mukhtar_Husada__125050107111019.pdf
http://repository.ub.ac.id/138059/
Daftar Isi:
  • Kapang Rhizopus oligosporus atau yang biasa kita sebut dengan ragi tempe memiliki sifat proteolitik dan lipolitik. Pencampuran kapang Rhizopus oligosporus dalam pakan ternak dimungkinkan dapat mempengaruhi penampilan burung puyuh petelur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik Rhizopus oligosporus sebagai aditif pakan terhadap penampilan produksi burung puyuh. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan penggunaan probiotik Rhizopus oligosporus sebagai aditif pakan burung puyuh. Materi penelitian adalah burung puyuh petelur yang diambil dari peternakan milik Bapak Iskandar di Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, sebanyak 250 ekor yang berumur 90 hari selama 5 minggu. Metode penelitian adalah metode percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Pakan perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan P0 = Pakan basal tanpa probiotik Rhizopus oligosporus, P1 = Pakan basal + 0,4% probiotik x Rhizopus oligosporus, P2 = Pakan basal + 0,5% probiotik Rhizopus oligosporus, P3 = Pakan basal + 0,6% probiotik Rhizopus oligosporus, P4 = Pakan basal + 0,7% probiotik Rhizopus oligosporus. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, HDP (Hen Day Production), egg mass, konversi pakan dan IOFC (Income Over Feed Cost). Analisis data menggunakan ANOVA dari Rancangan Acak Lengkap dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik Rhizopus oligosporus sebagai aditif pakan memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan dengan rataan 24,25 – 25,32 (g/ekor/hari) tetapi memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap HDP dengan rataan 74,29 – 89,14 (%), egg mass dengan rataan 6,56 – 7,92 (g/ekor/hari), konversi pakan dengan rataan 3,23 – 3,73 dan IOFC dengan rataan 9,79 – 36,24 (Rp/ekor/hari). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan probiotik Rhizopus oligosporus sebagai aditif pakan burung puyuh tidak dapat memperbaiki penampilan produksi yang meliputi konsumsi pakan, HDP, egg mass, konversi pakan dan IOFC. Saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penambahan probiotik Rhizopus oligosporus dengan menggunakan pakan basal self mixing.