Pengaruh Pemberian Pakan Berbasis Onggok Terhadap Penampilan Produksi Sapi Madura Jantan

Main Author: Wijaya, PankyPradana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138045/1/Skripsi_Yasinta_Fadilasari_115050101111050.pdf
http://repository.ub.ac.id/138045/2/Jurnal_Yasinta_Fadilasari_%28115050101111050%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/138045/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan secara In vivo di Laboratorium Lapang Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dan analisis kandungan nutrien pakan penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan April sampai September 2015. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan berbasis onggok terhadap penampilan produksi sapi Madura jantan. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang pengaruh pemberian pakan berbasis onggok terhadap penampilan produksi sapi Madura jantan. Pada penelitian ini, ternak yang digunakan adalah sapi Madura jantan yang berumur 2,5-3 tahun dengan bobot badan awal 150-300 kg, sebanyak 30 ekor. Pakan yang diberikan pada penelitian ini berbasis onggok yang terdiri dari rumput gajah, bungkil inti sawit dan bungkil kelapa atau kopra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan analisis data menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan Regresi. Analisis data RAK untuk menganalisa pengaruh pakan perlakuan terhadap PBB dan BCS dengan 5 perlakuan pakan dan 6 kali ulangan yang terdiri dari P1, P2, P3, P4, dan P5, sedangkan analisis data Regresi untuk melihat hubungan BCS terhadap BB. Uji Duncan merupakan uji lanjutan apabila terdapat perbedaan diantara pakan perlakuan. Pelaksanaan penelitian meliputi pengukuran pertambahan bobot badan, penilaian BCS, pengukuran konsumsi dan kecernaan secara in vivo dengan melalui tahap pendahuluan, adaptasi dan koleksi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan proporsi onggok dalam bahan pakan berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan bobot badan, BCS dan IOFC. Hasil terendah terdapat pada P1 dengan rata- rata PBB sebesar 13,6±10,03 kg, rata- rata PBBH sebesar 160±12 g/ekor/hari, rata- rata pertambahan BCS sebesar 0,25± 0,204 dan rata- rata IOFC sebesar Rp -2.415,95 ± 6.724,549, sedangkan hasil tertinggi terdapat pada P4 dengan rata- rata PBB sebesar 70,3±6,67 kg, rata-rata PBBH sebesar 840±80 g/ekor/hari, rata-rata pertambahan BCS sebesar 1±0,20 dan rata- rata IOFC sebesar Rp 35.508,49 ± 5.020,263. Hubungan antara BCS dengan BB menunjukkan nilai persamaan yang positif sehingga menunjukkan dengan bertambahnya BCS sebesar 0,25 maka rata- rata BB akan bertambah 14,82 kg atau sebesar 5,35%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pengunaan onggok hingga level 70% masih mampu meningkatkan PBB dan BCS meskipun dengan hasil terendah, sedangkan penggunaan sebanyak 40% mempunyai hasil tertinggi dalam meningkatkan PBB, BCS dan IOFC, maka dapat disarankan untuk mendapatkan penampilan produksi dan nilai ekonomis terbaik dalam progam pemeliharaan sapi Madura jantan sebaiknya menggunakan pakan perlakuan P4 dengan proporsi Rumput Gajah 20%, Onggok 40%, Kopra 20% dan Bungkil Inti Sawit 20%.