Daya Hambat Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill) Dengan Pelarut Etanol Sebagai Antibakteri Terhadap Streptococcus Agalactiae Dan Escherichia Coli Penyebab Mastitis

Main Author: KamalPutra, Kanzul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138030/1/skripsi_kamal_.pdf
http://repository.ub.ac.id/138030/
Daftar Isi:
  • Ekstrak kulit apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) mengandung senyawa phenol. Penggunaan ekstrak kulit apel dalam larutan dipping dimungkinkan dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Escherichia coli penyebab mastitis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak kulit apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) dalam berbagai konsentrasi dengan menggunakan pelarut etanol terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Esherichia coli dan mendapatkan konsentrasi terbaik dari ekstrak kulit apel Manalagi (Malus sylvestris Mill). Materi penelitian adalah bakteri Streptococcus agalactiae dan Escherichia coli yang diperoleh dari stok biakan Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, proses ekstraksi kulit apel dilakukan di Laboratorium Kimia Politeknik Negeri Malang. Pengujian daya hambat menggunakan metode sumuran dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah larutan iodips (P0) sebagai kontrol dan ekstrak kulit apel dengan konsentrasi 10% (P1), 30% (P2), 50% (P3). Variabel yang diukur adalah zona hambat pertumbuhan bakteri, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit apel dengan pelarut etanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Escherichia coli. Diameter zona bening pada konsentrasi 10% (P1) belum mampu mengimbangi iodips (P0), untuk menekan pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae, namun konsentrasi 30% (P2) dan 50% (P3) sudah mampu mengimbangi kekuatan daya hambat iodine, hal yang sama pada bakteri Escherichia coli diameter zona bening pada konsentrasi 10% (P1), belum dapat mengimbangi kekuatan daya hambat iodine (P0), sedangkan 30% (P2) dan 50% (P3) sudah mampu mengimbangi kekuatan daya hambat iodine. Kesimpulan dari penelitian ini yakni ekstrak kulit apel dengan konsentrasi 30% dan 50% memiliki kemampuan lebih tinggi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Escherichia coli dibandingkan konsentrasi 10% yang masih dibawah iodips. Disarankan ekstrak kulit apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi 30% sebagai bahan teat dipping pada sapi perah.