Pengaruh Tingkat Penggunaan Starter Lactobacillus Plantarum Terhadap Kandungan Nutrien Dan Produksi Gas Secara In Vitro Pada Silase Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum)

Main Author: Lawani, Noval
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138013/1/skripsi_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/138013/2/jurnal.pdf
http://repository.ub.ac.id/138013/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan starter Lactobacillus plantarum terhadap kualitas silase rumput gajah (Pennisetum purpureum) berdasarkan kandungan nutrien dan produksi gas secara in vitro. Variabel yang diamati adalah kandungan nutrien, pH silase rumen, konsentrasi VFA dan produksi gas. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan penggunaan Lactobacillus plantarum dalam pembuatan silase rumput gajah sebagai pakan alternatif untuk memenuhi ketersediaan pakan sepanjang tahun. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumput gajah pada umur potong 35 hari yang diperoleh dari Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dan apabila terdapat perbedaan akan dilanjutkan dengan uji Duncan’s. Perlakuan penelitian adalah penambahan Lactobacillus plantarum 0,0% (P0), 0,1% (P1), 0,4% (P2), dan 0,7% (P3) pada pembuatan silase rumput gajah. Semua perlakuan viii ditambahkan molases 5% dan di inkubasi selama 21 hari, dalam penambahan starter Lactobacillus plantarum tujuannya untuk dapat menurunkan pH silase dan mempertahankan kandungan nutrien pada silase rumput gajah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Lactobacillus plantarum pada pembuatan silase rumput gajah memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kandungan nutrien dan pH silase cairan rumen (P>0,05), namun memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap produksi gas dan konsentrasi VFA (P<0.01). Kisaran rata-rata kandungan nutrien yang meliputi BK, BO, dan PK adalah 20,57% - 21,40%, 86,42% - 87,58%, dan 4,04% - 6,15%. Kisaran nilai pH silase cairan rumen adalah 6,48 – 6,79. Pada produksi gas perlakuan berbeda nyata pada masa inkubasi ke 4 jam, ke 8 jam, dan ke 24 jam. Nilai rata-rata produksi gas pada inkubasi 4 jam adalah 3,50 ml/500 mg BK (P0); 7,58 ml/500 mg BK (P1); 6,75 ml/500 mg BK (P2); 7,58 ml/500 mg BK (P3), [P<0,05]. Produksi gas pada inkubasi 8 jam adalah 7,33 ml/500 mg BK (P0); 12,25 ml/500 mg BK (P1); 11,67 ml/500 mg BK (P2); 14,08 ml/500 mg BK (P3), [P<0,01]. Produksi gas pada inkubasi 24 jam adalah 40,42 ml/500 mg BK (P0); 49,50 ml/500 mg BK (P1); 44,42 ml/500 mg BK (P2); 52,08 ml/500 mg BK (P3), [P<0,05]. Rata-rata konsentrasi VFA supernatan adalah 43,80 mM/L (P0); 43,80 mM/L (P1); 46,40 mM/L (P2); 58,00 mM/L (P3), [P<0,01]. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan starter Lactobacillus plantarum pada pembuatan silase rumput gajah dapat mempertahankan kandungan nutrien dengan rataan 20,76%, BO 86,94%, dan PK 5,17%, pH cairan rumen 6,48 - 6,79, dapat meningkatkan produksi gas 65,67 – 73,08 ml/500 mg BK dan konsentrasi VFA total 43,80 – 58,00 mM/L. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah P3 ditinjau berdasarkan nilai ix kandungan PK tertinggi yaitu 6,15 (% BK), produksi gas 73,08 ml/500 mg BK dan konsentrasi VFA tertinggi yaitu 58,00 mM/L. Saran Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meningkatkan level pemberian starter Lactobacillus plantarum sehingga dapat meningkatkan kualitas silase rumput gajah yang dihasilkan.