Pengaruh Penggantian Dedak Dengan Limbah Organik Unit Gas Bio Terhadap Penampilan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

Main Author: Chrisnadi, ImronSetyo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137998/
Daftar Isi:
  • Jamur merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil dan banyak hidup di alam liar. Jamur dapat hidup di tanah maupun di batang kayu yang telah lapuk dan biasanya sering dijumpai saat musim penghujan. Jamur sangat digemari banyak orang sebagai bahan makanan serta obat-obatan. Pemberian pupuk penting dilakukan karena pupuk akan memberikan tambahan nutrisi pada media yang akan mempengarhi pertumbuhan, perkembangan serta pemunculan tubuh buah. Gas bio merupakan bentuk yang berpotensi digunakan sebagai pengganti bahan bakar, selain menghasilkan gas, juga menghasilkan lumpur organik yang terdiri dari padatan dan cairan. Padatan digunakan sebagai bahan pakan ternak yang berkualitas, sedangkan pupuk organik cair yang merupakan keluaran (effluent) dari instalasi gas bio digunakan untuk tanaman darat maupun tanaman air dan mengandung unsur hara tinggi bagi tanaman. vii Penelitian dilakukan ditempat tinggal Bapak Udin pembudidaya jamur tiram putih, di Kecamatan Lowokwaru, Malang. Limbah Organik Unit Gas Bio (LOUGB) diperoleh di unit gas bio pada peternakan sapi perah rakyat milik Bapak Sulistiyanto di Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Pengamatan meliputi panjang batang, diameter batang dan berat jamur tiram putih. Penelitian dilakukan pada tanggal 11 September 2015 – 4 Januari 2016 Materi penelitian adalah media tanam yang dibuat dari serbuk gergaji, dedak halus, tepung jagung, kapur, kalsium, air dan Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB). Alat yang digunakan terdiri dari ayakan yang digunakan untuk mengayak serbuk gergaji. Sekop digunakan untuk mencampur semua bahan yang digunakan untuk membuat media tanam jamur tiram putih. Plastik digunakan sebagai wadah media tanam jamur tiram putih. Ring digunakan sebagai penutup plastik media tanam jamur tiram putih. Metode penelitian menggunakan percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan dari penelitian ini adalah membandingkan antara media tanam jamur tiram putih tanpa penggantian dedak dengan LOUGB dengan media tanam jamur tiram putih yang dilakukan penggantian dedak dengan LOUGB sebesar 12,5%, 17,5%, 22,5% dan 27,5%. Variabel yang diamati meliputi panjang batang, diameter batang dan berat jamur tiram putih. Data dianalisis menggunakan Anova. Apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. viii Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian dedak dengan LOUGB pada media tanam jamur tiram putih memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap panjang batang jamur tiram putih dengan rata-rata P0, P, P2, P3 dan P4 masing-masing 6,3; 6,8; 7,1; 7,4 dan 7,6 cm. Perlakuan penggantian dedak dengan LOUGB berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap diameter batang jamur tiram putih dengan rata-rata 1,27; 1,40; 1,44; 1,50 dan 1,55 cm. Pengamatan pada berat jamur tiram putih berpengaruh sangat nyata (P<0,01) dengan melakukan penggantian dedak dengan LOUGB pada media tanam jamur tiram putih dengan rata-rata 0,504; 0,615; 0,632; 0,644 dan 0,649 kg. Disimpulkan bahwa penggantian dedak dengan LOUGB pada media tanam jamur tiram putih dapat meningkatkan penampilan dan produksi jamur tiram putih. Penggantian dedak dengan LOUGB sebesar 27,5% merupakan proporsi terbaik untuk meningkatkan penampilan dan produksi jamur tiram putih. Saran dari penelitian ini adalah perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan mengganti dedak dengan LOUGB dengan proporsi yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.