Pengaruh Penggunaan Larutan “Pocaryvit” Dan Gula Dengan Frekuensi Pemberian Terhadap Konsumsi Pakan, Hdp Dan Konversi Pakan Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: M, RifqiHaulilM
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137997/
Daftar Isi:
  • Kambing mempunyai potensi besar untuk berkembang, karena termasuk ternak yang mempunyai kemampuan adaptasi cukup tinggi dan cocok untuk negara berkembang. Kambing Senduro merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang harus dilestarikan. Pemeliharaan cempe merupakan hal yang perlu di perhatikan karena merupakan salah satu bagian dari proses produksi manuju kualitas yang baik. Cempe yang mendapatkan asupan nutrisi yang maksimal akan memberikan dampak yang baik saat lepas sapih, kambing muda dan menghasilkan produksi yang baik. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Januari sampai dengan 26 Februari 2016 di peternakan rakyat Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Penelitian bertujuan untuk mengetahuiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertambahan bobot badan kambing Senduro berdasarkan perbedaan tipe kelahiran dan perbedaan jenis kelamin di kecamatan Senduro Kab. Lumajang.Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai masukan atau informasi bagi masyarakat luas untuk lebih mengetahui karakteristik pertambahan bobot viii badan harian kambing Senduro periode pra sapih di Kecamatan Senduro Kab. Lumajang. Materi yang digunakan didalam penelitian ini adalah kambing Senduro periode pra sapih sebanyak 88 ekor yang berasal dari umur induk 2-6tahun dan terdiri dari 17 ekor tipe kelahiran tunggal, 46 ekor tipe kelahiran kembar 2, dan 6 ekor tipe kelahiran kembar 3 serta 46 ekor jenis kelamin betina dan 42 jenis kelamin jantan.Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu studi kasus.Pengambilan data penelitian meliputi data primer dan sekunder.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive samplingyaitu sampel ditentukan secara sengaja berdasarkan populasi tertinggi, sedang, dan rendah.Sampel diambil di 3 desa dengan Kandang Tepus sebagai desa populasi tertinggi kemudian desa Senduro sebagai populasi sedang dan Purworejo sebagai desa populasi rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertambahan bobot badan harian (PBBH) antara tipe kelahiran tunggal, kembar 2 dan kembar 3. Tipe kelahiran tunggal memiliki PBBH tertinggi dibanding dengan tipe kelahiran kembar 2 dan kembar 3 dengan rataan berturut-turut yakni sebesar 129.46±78.62, 98.54±43,39, dan 80,41±42,02 g/ekor/hari. Pertambahan bobot badan berdasarkan jenis kelaminmenunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata.Jenis kelamin jantan memiliki PBBH 109.58±58,10 g/ekor/hari sedangkan betina memiliki PBBH rataan sebesar 94.28±42,02 g/ekor/hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tipe kelahiran dan jenis kelamin mempengaruhi PBBH kambing Senduro periode pra sapih.Tipe kelahiran tunggal memiliki PBBH tertinggi kemudian berurutan dengan tipe kelahiran kembar 2 dan kembar 3.Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap PBBH.