Kualitas Semen Segar Sapi Peranakan Ongole Pada Kelompok Umur Yang Berbeda
Main Author: | Jaya, AhmadDanan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137992/ |
Daftar Isi:
- Umur ternak mempengaruhi perkembangan organ reproduksi. Perbedaan umur berpotensi menghasilkan semen dengan profil yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan semen yang dihasilkan pejantan sapi peranakan ongole pada kelompok umur yang berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi umur berapa pejantan menghasilkan semen terbaik sehingga dapat digunakan sebagai dasar memilih pejantan yang akan digunakan sebagai pemacek atau sebagai materi dasar dalam proses inseminasi buatan. Sehingga keberhasilan reproduksi dicapai secara maksimal. Materi penelitian ini adalah 20 ekor pejantan sapi Peranakan Ongole yang dibagi menjadi 4 kelompok umur (PI1, PI2, PI3 dan PI4) masing-masing kelompok terdiri dari 5 pejantan sebagai ulangan. Pemilihan materi dilakukan secara purposive sampledipilih dan dikelompokkan berdasarkan pertimbangan umur pejantan. Pejantan yang dikelopokkan ditampung semenya menggunakan elektroejakulator selanjutnya vi diamati secara makroskopis meliputi: volume, warna, pH dan mikroskopis meliputi motilitas spermatozoa, viabilitas, abnormalitas, dan konsentrasi. Hasil yang diperoleh dianalisa menggunakan RAL Rancangan Acak Lengkap dan apabila terdapat perbedaan kualitas semen antar umur dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan semen yang dihasilkan berbeda sanagat nyata (P<0,01) pada volume, konsentrasi, dan abnormalitas antar kelompok umur. Uji Duncan menunjukkan kelompok umur I3 menghasilkan semen yang paling baik dalam volume dan konsentrasi dibandingkan tiga kelompok umur lain, motilitas tertinggi pada kelompok umur I3 meskipun tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) antar kelompok umur lainnya. Disimpulkan bahwa kualitas semen berpotensi semakin membaik seiring bertambahnya umur hingga pejantan mencapai dewasa tubuh. Setelah dewasa tubuh tercapai kualitas semen cenderung semakin menurun. Kualitas semen terbaik pada kelompok umur PI3 (3,5-4) tahun. Kualitas semen paling rendah dihasilkan pada kelompok umur PI1 (1,5-2) tahun.Kecukupan umur merupakan salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pejantan. Disarankan agar menggunakan pejantan dengan umur 2-4 tahun. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang faktor yang paling mempengaruhi kualitas semen pada suatu pejantan.