Korelasi Bobot Badan Dengan Statistik Vital Sapi Peranakan Ongole (Po) Betina Pada Sistem Pemeliharaan Semi Intensif Di Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo

Main Author: Muhamad, Yudi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137975/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sidomulyo, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan mulai 20 Februari sampai 30 Maret 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara bobot badan dan statistik vital (lingkar dada, panjang badan, dan tinggi gumba) sapi Peranakan Ongole (PO) betina yang dipelihara secara semi intensif pada kelompok umur yang berbeda dan sebagai sumber informasi untuk pihak pembuat kebijakan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi PO betina sebanyak 133 ekor terdiri dari PI2 18 ekor, PI4 14 ekor, PI6 21 ekor dan PI8 78 ekor. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survey dengan pengambilan data secara random sampling. Data dianalisis mengunakan perhitungan analisis regresi berganda untuk menghitung koefisien korelasi, koefisien determinasi dan persamaan regresi. Variabel yang diamati meliputi bobot badan dan statistik vital (lingkar dada, panjang badan dan tinggi gumba). viii Rata-rata bobot badan pada PI2 246,50±24,31 kg, PI4 263,64±22,41kg, PI6 272,57±12,77kg dan PI8 320,48±35,06kg . Rata-rata lingkar dada pada PI2 144,75±10,81 cm, PI4 151,39±6,04cm, PI6 153,43±3,94cm dan PI8 160,76±6,36 cm. Rata-rata panjang badan pada PI2 119,58±7,61 cm, PI4 121,31±5,15 cm, PI6 122,89±5,78 cm dan PI8 161,38±6,14 cm. Rata-rata tinggi gumba pada PI2 122,11±4,00 cm, PI4 123,32±5,07cm, PI6 123,66±4,04cm dan PI8 128,58±5,35cm. Korelasi antara bobot badan dan lingkar dada pada PI2 memiliki koefisien korelasi (r) 0,54 koefisien determinai (R2) 29,50 dan permasaan regresi Y=69,77 +1,22X. PI4 memiliki koefisien korelasi (r) 0,81, koefisien determinasi (R2) 66,63% dan persamaan regresi Y= -194,58+3,02X. PI6 memiliki koefisien korelasi (r) 0,44, koefisien determinasi (R2) 19,86% dan persamaan regresi Y=-0,68+1,78X. PI8 memiliki koefisien korelasi (r) 0,53, koefisien determinasi (R2) 28,51% dan persamaan regresi Y=-61,44+2,36X. Korelasi antara bobot badan dan panjang badan pada PI2 memiliki koefisien korelasi (r) 0,25, koefisien determinasi (R2) 6,63% dan persamaan regresi Y=148,16+0,82X. PI4 memiliki koefisien korelasi (r) 0,41, koefisien determinasi (R2) 17,46% dan persamaan regresi Y=-8,41+2,12X. PI6 memiliki koefisien korelasi (r) 0,33, koefisien determinasi (R2) 11,37% dan persamaan regresi Y=-6,56+2,25X. PI8 memiliki koefisien korelasi (r) 0,35, koefisien determinasi (R2) 12,66% dan persamaan regresi Y=121,13+1,43X. Korelasi antara bobot badan dan tinggi gumba pada PI2 memiliki koefisien korelasi (r) 0,46, koefisien determinasi (R2) 21,48% dan persamaan regresi Y=-97,26+2,81X. PI4 memiliki koefisien korelasi (r) 0,35, koefisien determinasi (R2) 12,25% dan persamaan regresi Y=246,34-0,12X. PI6 memiliki koefisien korelasi (r) 0,14, koefisien determinasi (R2) 1,9% dan persamaan regresi Y=-3,23+2,23X. PI8 ix memiliki koefisien korelasi (r) 0,14, koefisien determinasi (R2) 2,1% dan persamaan regresi Y=223,78+0,75. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa sapi PO betina yang menerapkan sistem pemeliharaan semi intensif memiliki nilai koefisien korelasi (r) tertinggi pada lingkar dada yaitu 0,76 diikuti dengan panjang badan sebesar 0,65 dan tinggi gumba 0,49