Performans Reproduksi Sapi Peranakan Ongole Dan Sapi Peranakan Limousin Di Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo

Main Author: Yuliantika, Devi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137964/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, terutama ternak sapi potong. Peternak di Kabupaten Situbondo, sampai sejauh ini masih lebih menyukai beternak sapi impor dibandingkan dengan sapi lokal seperti sapi Peranakan Ongole, oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan mengenai perbedaan performans reproduksi antara sapi PO dan sapi Peranakan Limousin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan penampilan reproduksi antara sapi Peranakan Ongole dan Sapi Peranakan Limousin yang ada di peternakan rakyat Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai performans reproduksi induk sapi PO dan Sapi Peranakan Limousin, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk meningkatkan usaha pengembangan sapi potong di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Situbondo pada khususnya. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 50 ekor induk sapi Peranakan Ongole dan 50 ekor induk sapi Peranakan Limousin. Metode yang digunakan dalam viii penelitian ini adalah survey dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada peternak sebagai reponden dengan menggunakan quisioner. Data sekunder diperoleh dari petugas Insiminator. Variabel yang diamati adalah Sevice per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Days Open (DO), Calving Interval (CI), Indek Fertilitas (IF). Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji-t tidak berpasangan. Dari hasil penelitian didapatkan hasil S/C Uji-t tidak berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata antara sapi PO dengan sapi Peranakan Limousin. Nilai S/C untuk sapi PO sebesar 1,46±0,61 dan sapi Peranakan Limousin sebesar 1,76±0,59. CR sapi PO sebesar 60% dan sapi Peranakan Limousin 32%. Hasil DO Uji-t tidak berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata. DO sapi PO sebesar 116,54±28,87 hari dan sapi Peranakan Limousin 126,76±23,02 hari. Hasil CI Uji-t tidak berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata antara sapi PO dengan sapi Peranakan Limousin. CI sapi PO sebesar 397,62±30,80 hari dan sapi Peranakan Limousin 403,58±26,79 hari. IF sapi PO sebesar 49,55% dan sapi Peranakan Limousin 16,42%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa performans reproduksi sapi PO lebih baik dibandingkan dengan sapi Peranakan Limousin. Disarankan peternak dapat mempertahankan keberadaan sapi PO sebagai plasma nutfah Indonesia atau sebagai indukan.