Pengaruh Pemotongan Paruh Dan Bentuk Fisik Pakan Terhadap Persentase Karkas Dan Persentase Giblet Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: Nashir, Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137948/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2015 sampai 22 Februari 2016 dan pengambilan data persentase karkas dan persentase giblet (jantung, hati, limpa dan gizzard) burung puyuh dilakukan selama 3 hari yaitu mulai tanggal 20 sampai 23 Februari 2016 di Laboratorium Lapang Peternakan Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya di Dusun Semanding, Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemotongan paruh dan bentuk fisik pakan terhadap persentase karkas dan persentase giblet burung puyuh. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen pemeliharaan burung puyuh meliputi dilakukannya pemotongan paruh dan pemberian bentuk fisik pakan yang berbeda terhadap persentase karkas dan persentase giblet burung puyuh. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah burung puyuh betina sebanyak 168 ekor dengan jenis Coturnix coturnix japonica. Pengambilan data dilakukan pada burung puyuh umur 119 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial dengan menggunakan dua faktor (2x2) yaitu pemotongan paruh dan bentuk fisik pakan yang berbeda. Faktor pemotongan paruh yaitu tanpa pemotongan paruh dan dilakukan pemotongan paruh, sedangan bentuk fisik pakan yang berbeda yaitu bentuk fisik mash dan crumble. Variabel yang diamati terdiri dari persentase karkas dan persentase giblet (jantung, hati, limpa dan gizzard) burung puyuh. Analisa data menggunakan analisa keragaman, jika terjadi perbedaan pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemotongan paruh tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan persentase giblet (jantung, hati, limpa dan gizzard). Perlakuan bentuk fisik pakan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap persentase jantung, hati dan limpa tetapi berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas dan persentase gizzard. Persentase karkas tertinggi yaitu (62,08±10,27%) dengan pemberian pakan berbentuk crumble. Persentase giblet tertinggi pada gizzard yaitu (2,44±0,12%) degan pemberian pakan berbentuk crumble. Perlakuan kombinasi/interaksi antara pemotongan paruh dan bentuk fisik pakan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan persentase giblet (jantung, hati, limpa dan gizzard). Kesimpulan penelitian ini bahwa pemotongan paruh dan tidak pemotongan paruh pada burung puyuh memberikan efek yang sama terhadap persentase karkas dan giblet (jantung, hati, limpa dan gizzard). Penggunaan pakan bentuk fisik crumble pada burung puyuh dapat meningkatkan persentase karkas (62,08±10,27%) dan persentase gizzard (2,44±0,12%) v dibandingkan dengan burung puyuh dengan pemberian pakan bentuk mash. Perlakuan interaksi antara pemotongan paruh dan bentuk fisik pakan pada burung puyuh memberikan efek yang sama terhadap persentase karkas dan giblet (jantung, hati, limpa dan gizzard). Saran yang dapat diberikan adalah untuk meningkatkan persentase karkas dan giblet pada burung puyuh sebaiknya dengan memberikan pakan dengan bentuk crumble.