Pengaruh Penambahan Enzim Mananase Dalam Pakan Terhadap Persentase Karkas, Lemak Abdominal Dan Giblet Ayam Pedaging

Main Author: Hasan, NourmaAfdilla
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137942/
Daftar Isi:
  • Usaha peternakan ayam pedaging berkembang sangat cepat guna memenuhi permintaan daging. Pakan menempati biaya terbesar dalam usaha peternakan, sehingga penggunaan hasil samping industri pertanian sebagai bahan pakan alternatif adalah solusi yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi. Salah satu hasil samping industri pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak adalah bungkil kelapa. Ketersediaan bungkil kelapa yang cukup banyak memiliki potensi yang cukup baik digunakan sebagai bahan pakan alternatif sumber energi pengganti jagung. Kandungan anti-nutrisi galaktomanan dan manan dalam bungkil kelapa dapat dijadikan sumber prebiotik pakan dengan cara menghidrolisis senyawa tersebut dengan enzim mananase. Penambahan enzim mananase yang tepat dalam pakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap persentase karkas, persentase lemak abdominal dan persentase giblet. Penelitian dimulai tanggal 5 Februari - 10 Maret 2016. Lokasi penelitian di desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar dan analisa proksimat pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Malang. viii Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam pedaging umur sehari (DOC) strain Cobb Galur CP 707 Produksi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm sebanyak 100 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dan masing-masing ulangan menggunakan 5 ekor ayam. Perlakuan tanpa penambahan enzim mananase (P0), penambahan enzim mananase 0,1 % (P1), penambahan enzim mananase 0,2 % (P2), penambahan enzim mananase 0,3 %(P3), penambahan enzim mananase 0,4 % (P4). Variable yang diamati terdiri dari persentase karkas, persentase lemak abdominal dan persentase giblet. Data hasil penelitian dari perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 berturut-turut presentase karkas yang diperoleh yaitu 66,18±1,61; 63,31±2,87; 65,39±9,97; 64,84±2,57 dan 63,03±6,75%, presentase lemak abdominal yaitu 1,43±0,25; 1,10±0,13; 1,38±0,59; 1,07±0,31 dan 1,03±0,30%, presentase hati yaitu 2,30±0,31; 2,39±0,64; 2,46±0,29; 2,50±0,38 dan 2,56±0,24%, presentase jantung yaitu 0,51±0,04; 0,53±0,02; 0,53±0,11; 0,53±0,01 dan 0,55±0,06%, presentase ampela yaitu 1,58±0,21; 1,71±0,31; 1,47±0,24; 1,63±0,19 dan 1,75±0,20%, presentase limpa yaitu 0,10±0,01; 0,09±0,01; 0,10±0,06; 0,07±0,03 dan 0,10±0,03%. Semua variabel menunjukkan perbedaan tidak nyata. Penambahan enzim mananase dalam pakan belum dapat meningkatkan persentase karkas, persentase lemak abdominal dan persentase giblet ayam pedaging, tetapi memiliki kecenderungan menurunkan persentase lemak abdominal. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penambahan enzim mananase dalam pakan ayam pedaging dengan mempertimbangkan level pemberian enzim mananase lebih tinggi dalam pakan.