Pengaruh Kombinasi Pemberian Limbah Cair Industri Tahu Dan Mikoriza Arbuskula Terhadap Serapan Hara N Dan P Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L.)
Main Author: | Lestari, Okvi Puji |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13794/1/OKVI%20PUJI%20LESTARI.pdf http://repository.ub.ac.id/13794/ |
Daftar Isi:
- Limbah tahu merupakan bahan sisa dari proses pembuatan tahu yang berupa limbah padat maupun limbah cair. Industri tahu sendiri merupakan usaha di bidang pangan yang banyak terdapat di Indonesia, namun kebanyak limbah industri tahu tersebut merugikan lingkungan akibat pembuangan limbah yang tidak dikelola secara baik. Pemanfaatan limbah tersebut banyak digunakan untuk biogas ataupun pupuk organik yang dapat menambahkan unsur hara N dan P, tetapi limbah cair tahu ini banyak mengadung unsur hara N bagi tanaman dibandingkan unsur lainnya. Unsur hara P sendiri dapat memanfaatkan mikrobiologi mikoriza, dimana mikoriza sendiri memiliki manfaat bagi pertumbuhan dan produksi tanaman. Untuk itu pemanfaatan pengaplikasian mikoriza secara bersamaan dengan limbah cair industri tahu pada konsentrasi yang berbeda diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap ketersediaan unsur hara N dan P, serta pengaplikasian tersebut dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman jagung. Penenelitian dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2015 sampai dengan Januari 2016 berupa percobaan pot yang bertempat di rumah kaca Universitas Islam Negeri Malang, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 kombinasi yaitu mikoriza dan limbah cair tahu. Kombinasi pertama adalah konsentrasi pemberian limbah cair industri tahu (0, 60, 80 dan 100 ml limbah cair industri tahu/100 ml air) dan kombinasi kedua adalah pemberian mikoriza (0 g/tanaman, 10 g/tanaman dan 20 g/tanaman). Berdasarkan faktor pengamatan disusun menjadi 12 perlakuan diulang 3 kali sehingga total kombinasi perlakuan yang digunakan terdapat 36 polibag. Parameter yang diamati meliputi komponen vegetatif seperti tinggi tanaman, jumlah daun, sedangkan untuk komponen kimia meliputi ketersediaan dan serapan N serta P, pH, COrganik. Limbah cair tahu dan mikoriza memberi pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman dimana berpengaruh pada tinggi tanaman dan jumlah daun. pengaruh nyata pada tinggi tanaman yaitu pada minggu 2 MST, 7 MST dan 8 MST dimana rata-rata tertinggi tanaman 2 MST yaitu 41 cm terendah yaitu 30 cm, untuk 7 MST tertinggi 86 cm terendah 71 cm, dan 8 MST tertinggi 92 cm terendah 77 cm. Sedangkan jumlah daun tanaman jagung pada pengamatan menunjukkan pada minggu 1 berbeda nyata dimana rata-rata jumlah daun paling banyak 2 helai terendah yaitu 1 helai daun. Pada minggu ke 8 rata-rata jumlah daun paling banyak 10 helai daun terendah yaitu 1 helai daun. Pemberian limbah cair tahu dengan penambahan mikoriza cukup dapat menambah serapan N dan P, dengan penambahan limbah cair tahu dan mikoriza N tanaman mencapai 2,71 g/tanaman tertinggi dibandingkan tanpa diberi perlakuan yaitu 1,76 g/tanaman. Sedangkan untuk P mencapai 45,91 g/tanaman dari tanpa perlakuan yaitu 34,37 g/tanaman.