Karakteristik Fenotip Sapi Madura Betina Di Madura
Main Author: | Khairunnas, HadeImam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137911/ |
Daftar Isi:
- Sapi Madura adalah sapi potong tipe kecil dan merupakan salah satu plasma nutfah, sapi potong yang bertahan hidup pada lingkungan agroekosistem kering dan berkembang baik di pulau Madura. Sapi Madura merupakan bangsa sapi lokal Indonesia yang berasal dari persilangan sapi Bali (Bos sondaicus) dan sapi zebu (Bos indicus). Sapi Madura banyak dikembangkan di wilayah Jawa Timur khususnya di Pulau Madura. Sapi Madura betina memiliki ciri – ciri tubuh merah bata atau merah coklat, bagian pinggir pada telinga berwarna hitam, kaki bawah (tarsal/metatarsal) berwarna putih, pada sapi betina tidak memiliki punuk dan tidak ada garis belut pada punggung, memiliki tanduk dengan ukuran kecil mengarah keluar serta warna hitam disekitar mata dan ujung ekor berwarna hitam. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan pulau Madura pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik fenotipe sapi Madura betina. Materi penelitian yang digunakan adalah 180 ekor Sapi Madura Betina. Variabel yang diamati tinggi badan, panjang badan dan lingkar dada. Penentuan umur ternak berdasarkan gigi permanen (permanent incicivi) berdasarkan standart SNI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini viii adalah studi kasus dengan melakukan survey dan pengukuran statistik vital. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung. Data kualitatif yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Data kualitatif dihitung presentase atau rata-rata dan simpangan baku yang selanjutnya dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian pada ukuran tubuh sapi Madura PI2 menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) antar kabupaten. Rataan ukuran statistik vital sapi Madura betina PI0 adalah tinggi badan: 106,56±7,36 cm, panjang badan: 105,83±12,1 cm, lingkar dada: 126,71±13,5 cm sedangkan PI2 adalah tinggi badan: 114,1±4,23 cm, panjang badan: 118,08±6,97 cm, lingkar dada: 142,24±7,83 cm sedangkan pada PI4 adalah rataan ukuran tinggi badan: 116,75±3,95 cm, panjang badan: 123,27±6,45 cm, lingkar dada: 150,27±10,91 cm. Sapi Madura betina yang memenuhi standar bibit SNI pada PI0 sebanyak 52% (54 ekor) pada PI2 sebanyak 48% (56 ekor) dan pada PI4 sebanyak 14% (70 ekor). Performan sapi Madura betina di kabupaten Sumenep dan Pamekasan lebih baik dibandingkan kabupaten Sampang dan Bangkalan. Disimpulkan bahwa karakteristik kuantitatif sapi Madura betina pada umur 18-24 bulan (PI2) kabupaten Sumenep dan Pamekasan memiliki ukuran tubuh yang lebih tinggi dibandingkan kabupaten Sampang dan Bangkalan. Karakteristik kualitatif pada sapi Madura betina memenuhi SNI 94,55%. Sapi Madura betina yang memenuhi SNI pada PI0 sebanyak 52% PI2 sebanyak 48% dan PI4 sebanyak 14%. Disarankan kepada peternak untuk memperhatikan manajemen pemeliharaan sapi Madura betina dengan baik dan benar guna peningkatan produktivitas dan pelestarian ternak sapi Madura.