Hubungan Statistik Vital Dengan Body Condition Score Dan Kecepatan Lari Pada Sapi Kerapan Di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura
Main Author: | Hijriyanto, Dyaksa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137906/ |
Daftar Isi:
- Sapi Madura dianggap sebagai salah satu bangsa sapi lokal Indonesia yang telah terseleksi dan dipertahankan kemurniannya di Pulau Madura dan sekitarnya. Keberadaan sapi Madura di pulau asalnya tidak hanya dipergunakan sebagai ternak potong saja. Adat istiadat, budaya dan kesenian yang sangat dilestarikan di pulau ini menjadikan sapi Madura sebagai ikon masyarakat Madura terutama dalam kebudayaan serta kesenian. Kebudayaan yang masih terus dilestarikan dan dikembangkan pada sapi Madura diantaranya kerapan sapi. Sapi kerapan merupakan pejantan unggul sapi Madura yang memiliki kemampuan berlari cepat dan gesit. Untuk terus dapat mengembangkan performans sapi Madura kerapan maka perlu dilakukan penelitian guna mengetahui hubungan antara statistik vital dengan body condition score dan kecepatan lari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan body condition score dan kecepatan lari dengan ukuran statistik vital yang meliputi panjang badan, tinggi gumba, lingkar dada pada sapi Madura kerapan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 April – 6 Mei 2016 di desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura. Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ix adalah 30 ekor sapi Madura Kerapan dengan ketentuan umur <1 tahun, 1 tahun, dan 2 tahun. Penentuan kelompok umur ternak menggunakan posisi gigi (permanent incicivi) berdasarkan standard SNI 2013. Metode dalam penelitian yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling atau penentuan berdasarkan kriteria populasi sapi Kerapan yang telah mengikuti kerapan di kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji korelasi dan diuji menggunakan uji t untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel, selanjutnya dilakukan uji koefisien determinan untuk mengetahui persentase pengaruh antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan rataan lingkar dada sapi Madura kerapan sebesar 104,33±29,29cm, panjang badan sebesar 104,33±16,21cm, tinggi gumba sebesar 113,96±14,88cm, kecepatan lari sebesar 11,99±1,10detik, body condition score (BCS) sebesar 2,7±0,46. Hasil analisis korelasi statistik vital (panjang badan, dan tinggi gumba) dengan BCS memiliki korelasi yang nyata sedangkan lingkar dada dengan BCS memiliki korelasi yang sangat nyata. Model persamaan regresi antara lingkar dada dengan BCS yaitu Y = 1,70+0,00747X, panjang badan dengan BCS yaitu Y = 1,37+0,01X, dan tinggi gumba dengan BCS yaitu Y = 1,10+0,01396X. Analisis korelasi antara statistik vital (lingkar dada, panjang badan, dan tinggi gumba) terhadap kecepatan lari menghasilkan nilai tidak signifikan dengan nilai korelasi lingkar dada, panjang badan dan tinggi gumba secara berurutan yaitu 0,14; 0,14, 0,06. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat korelasi statistik vital (lingkar dada) yang sangat signifikan terhadap BCS; Statistik vital berupa panjang badan, dan tinggi gumba memiliki korelasi yang signifikan terhadap BCS; Statistik vital berupa lingkar dada, panjang badan, dan tinggi gumba, tidak berpengaruh terhadap kecepatan lari sapi Madura kerapan.