Perbedaan Penampilan Reproduksi Induk Sapi Potong Madura Dan Sapi Madrasin (Madura-Limousin) Di Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep

Main Author: Utama, BudimanAdePutra
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137892/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan suatu pernyataan yang berkaitan dengan performans reproduksi antara induk sapi Madrasin (Madura-Limousin) dan induk sapi Madura, sehingga mengetahui sapi yang memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Penelitian ini nantinya juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam tatalaksana pemeliharaan sapi potong. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan performans reproduksi induk sapi peranakan Limousin dan peranakan Simental yang ada di peternakan rakyat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 ekor induk sapi Madrasin dan 50 ekor induk sapi Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan survei lapangan dengan metode wawancara langsung kepada peternak di Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, dengan menggunakan kuisioner sebagai alat bantu pengambilan data primer, sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari catatan rekording petugas inseminator yang meliputi tanggal IB dan partus. Penentuan sampel secara purposive sampling pemilihan subyek didasarkan atas ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya serta mengacu pada pengambilan sampel secara sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu, berdasarkan kepemilikan induk sapi Madrasin (Madura-Limousin) dan sapi Madura yang tidak mengalami gangguan reproduksi. Sifat-sifat yang dimaksud adalah sapi Madrasin dan sapi Madura yang digunakan minimal melahirkan 1 kali. Variabel yang diamati yaitu meliputi umur pertama kawin, umur pertama beranak, Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Days open (DO), Calving Interval (CI) dan Indeks Fertilitas (IF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi Madura dan sapi Madrasin untuk umur pertama kawin 23,58±0,92 ; 23,7±0,76 bulan, umur pertama beranak 32,58±0,92 ; 32,7±0,76 bulan, sapi Madura memiliki nilai S/C sebesar 1,26±0,52 kali dan sapi Madrasin 1,36±0,56 kali. CR sapi Madura sebesar 68% dan sapi Madrasin sebesar 78%. DO sapi Madura sebesar 118,54±14,65 hari dan sapi Madrasin sebesar 118,54±12,73 hari. CI sapi Madura sebesar 397,08±10,42 hari dan sapi Madrasin sebesar 400,20±12,23 hari. IF sapi Madura sebesar 54,14% sedangkan sapi Madrasin sebesar 42,82%. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa performans reproduksi induk Madrasin relatif sama dengan induk sapi Madura di kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Indeks fertilitas sapi Madura lebih baik dibandingkan sapi Madrasin. Dan disarankan ada perbaikan manajemen pemeliharaan oleh peternak, diantaranya memperpendek penyapihan, tidak menunda perkawinan dan ketepatan dalam deteksi birahi, serta perlu adanya perbaikan data pencatatan reproduksi secara lengkap agar dapat terkontrol dengan baik dan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.