Kualitas Spermatozoa Swim Up Kambing Peranakan Etawah Hasil Pembekuan Menggunakan Metode Vitrifikasi Dengan Persentase Gliserol Yang Berbeda
Main Author: | Hikmawan, SakaWahyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137888/ |
Daftar Isi:
- Semen beku digunakan dalam teknologi Inseminasi Buatan (IB) yang banyak digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan populasi ternak. IB dapat mengoptimalkan penggunaan semen pejantan yang memiliki potensi genetik unggul, sehingga seekor pejantan unggul dapat digunakan untuk mengawini banyak betina. Salah satu hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan IB adalah kualitas semen beku yang digunakan. Semen yang dibekukan dapat bertahan lama dan dapat diinseminasikan tanpa terkendala jarak dan waktu. Spermatozoa yang dibekukan sangat rawan mengalami kerusakan dan penurunan kualitas yang drastis akibat pembekuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gliserol dengan persentase yang berbeda terhadap kualitas spermatozoa swim up kambing lokal yang dibekukan menggunakan metode vitrifikasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2016 di Laboratorium Semen Beku, Sumbersekar, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi yang digunakan berupa semen segar dari seekor kambing pejantan PE berumur 2,5 tahun yang ditampung vi menggunakan metode vagina buatan. Semen segar yang digunakan adalah yang memiliki motilitas massa minimal 2+ dan motilitas individu minimal 70%. Semen diencerkan menggunakan pengencer Trisaminomethane Kuning Telur (TKT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dengan 4 perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu P0 (TKT + 0% gliserol), P1 (TKT + 7% gliserol), P2 (TKT + 14% gliserol), dan P3 (TKT + 21% gliserol). Variabel yang diamati meliputi motilitas pasca thawing, persentase viabilitas, dan abnormalitas yang dianalisa secara deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis data menggunakan analisis ragam yang selanjutnya dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Persentase abnormalitas dianalisa secara deskriptif untuk mengetahui pengaruh gliserol terhadap tingkat penurunan abnormalitas. Total spermatozoa motil dihitung untuk mengetahui jumlah spermatozoa yang motil progresif setelah dibekukan selama 24 jam sehingga diketahui apakah semen layak untuk diinseminasikan atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gliserol dengan berbagai persentase yang berbeda (P0, P1, P2, dan P3) memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kualitas spermatozoa motilitas, dan viabilitas pasca pembekuan. Persentase motilitas pasca thawing dan persentase viabilitas terbaik dimiliki oleh P1 dengan rataan secara berturut-turut, sebesar 30,75 ± 9,06 % dan 43,81 ± 5,86 %. Penurunan tingkat persentase abnormalitas paling tinggi juga dimiliki P1 sebesar 9,24 %. Rataan total spermatozoa motil pada P1 sebesar 92,25 ± 27,16 juta/ml dan P2 sebesar 87,75 ± 25,01 juta/ml yaitu masih berada di atas nilai harapan sebesar 80 juta/ml yang berarti masih memungkinkan digunakan untuk IB. vii Penambahan gliserol sebesar 0%, 7%, 14% dan 21% dalam pengencer Tris Aminomethan Kuning Telur sangat mempengaruhi kualitas spermatozoa swim up kambing PE pasca pembekuan dengan metode vitrifikasi. Semen beku yang ditambahkan gliserol 7% dan 14% masih mampu untuk mempertahankan kualitas spermatozoa dan masih dapat digunakan untuk IB.