Analisis Perbandingan Kinerja Algoritme Dijkstra, Bellman-Ford, Dan Floyd-Warshall Untuk Penentuan Jalur Terpendek Pada Arsitektur Jaringan Software Defined Network
Main Author: | Pratiwi, Aprillia Arum |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13788/1/Aprillia%20Arum%20Pratiwi.pdf http://repository.ub.ac.id/13788/ |
Daftar Isi:
- Software defined network (SDN) merupakan konsep jaringan yang terpusat dan fleksibel dibandingkan dengan jaringan tradisional yang ada sekarang. SDN mulai dikembangkan beberapa tahun terakhir ini dan sudah banyak diimplementasikan salah satunya adalah routing jaringan. Routing merupakan proses pencarian jalur komunikasi yang digunakan untuk melewatkan paket yang dikirimkan pengirim ke penerima. Dalam pencarian jalur diperlukan algoritme routing yang akan menentukan rute terpendek. Pada penelitian ini algoritme routing yang digunakan untuk menentukan jalur terpendek yaitu algoritme Dijkstra, Bellman-Ford, dan Floyd-warshall. Ketiga algoritme tersebut akan diimplementasikan menggunakan emulator Mininet dan controller Ryu. Untuk penentuan jalur dibutuhkan penentuan bobot link atau cost. Cost yang diterapkan dalam jaringan SDN ditentukan dengan inputan manual. Cost pada penelitian ini berdasarkan dengan perhitungan bagi antara reference bandwidth sebesar 1000 Mbps dan link bandwidth yang menggunakan tiga jenis besaran kapasitas yaitu 10 Mbps, 100 Mbps, dan 1000 Mbps. Pengujian dilakukan dengan parameter yaitu validasi, convergence time, throughput, recovery time dan packet loss. Berdasarkan hasil validasi, sistem berjalan sesuai dengan perhitungan perhitungan manual masingmasing algoritme. Pada pengujian convergence time, Dijkstra lebih unggul dengan rata-rata 0,0087 detik dibandingkan Bellman-ford 0,0094 detik dan floyd-warshall 0,02025 detik. Pada pengujian throughput ketiga algoritme tidak terlalu memiliki perbedaan yang jauh. Berdasarkan pengujian recovery time algoritme floydwarshall memiliki recovery time lebih cepat dari algoritme lain. Berdasarkan pengujian packet loss Dijkstra masih unggul dalam menangani packet loss saat pengiriman.