Kuantitas Dan Kualitas Semen Segar Sapi Limousin Pada Bobot Badan Yang Berbeda

Main Author: Huda, Miftahul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137878/
Daftar Isi:
  • Keberhasilan program IB dapat ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kualitas semen. Kualitas semen yang dihasilkan oleh masing-masing ternak dari masing-masing bangsa memiliki karakteristik yang berbeda. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas semen adalah bobot badan. Berdasarkan uraian tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas dan kuantitas semen segar pada sapi Limousin dengan bobot badan yang berbeda. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kabupaten Malang pada tanggal 30 Agustus sampai 30 Oktober 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji kualitas semen segar sapi Limousin pada bobot badan yang berbeda. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang karakteristik kualitas, kuantitas semen segar dan pejantan unggul sapi Limousin dilihat dari bobot badan. Materi penelitian yang digunakan adalah 6 ekor sapi Limousin, data primer dari catatan penampungan semen, dan kualitas semen segar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi pada semen segar dari masing-masing kelompok bobot badan sapi Limousin. Semen sapi Limousin di klasifikasikan menjadi 3 kriteria berdasarkan bobot badan yaitu : a). bobot badan rendah (700-849 kg), b). bobot badan sedang (850-999 kg), c). bobot badan tinggi (1000-1149 kg). Data dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kelompok dan 20 ulangan. Setelah data dianalisis menggunakan Analysis Of Varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ketiga kelompok bobot badan sapi Limousin tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) pada pH, warna, konsistensi, motilitas massa, dan konsentrasi spermatozoa. Sedangkan untuk volume semen segar sapi Limousin pada bobot badan tinggi (5,15±0,58 ml) memiliki volume terendah dan berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan sapi Limousin kelompok bobot badan rendah (6,01±0,73 ml) dan sedang (6,36±0,88 ml). Persentase motilitas individu spermatozoa sapi Limousin pada kelompok bobot badan tinngi (79,88±3,75%) memiliki hasil tertinggi dan berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan sapi Limousin kelompok bobot badan rendah (75,25±3,96%) dan sedang (75,36±3,17%). Viabilitas spermatozoa pada sapi Limousin kelompok bobot badan sedang (74,11±1,99%) dan tinngi (74,64±2,66%) memiliki hasil tertinggi dan berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan sapi Limousin kelompok bobot badan rendah (72,56±1,68%). Abnormalitas spermatozoa sapi Limousin kelompok bobot badan rendah (27,56±1,21%) memiliki hasil terendah dan berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan sapi Limousin kelompok bobot badan sedang (28,40±0,23%) dan tinggi (28,37±0,26%). Disimpulkan bahwa bobot badan sapi Limousin memberikan korelasi negatif terhadap volume dan abnormalitas spermatozoa, namun memberikan korelasi posistif terhadap motilitas individu dan viabilitas spermatozoa. Bobot badan sapi Limousin tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pH, warna, konsistensi, motilitas massa spermatozoa dan konsentrasi spermatozoa.