Performans Reproduksi Sapi Peranakan Ongole Dan Peranakan Limousin Pada Paritas Berbeda Di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

Main Author: Fauziah, LailiWindah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137851/
Daftar Isi:
  • Perkawinan pada ternak sapi potong banyak dilakukan dengan Inseminasi Buatan (IB), sebagai akibat dari keberhasilan program IB, namun demikian perkawinan dengan pejantan (alam) masih sering ditemui dengan alasan kegagalan perkawinan IB atau peternak ingin tetap mempertahankan sapi lokal. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, selama 1 bulan pada tanggal 12 Januari 2016 sampai 15 Februari 2016. Tujuan penelitiana ini adalah untuk mengetahui performans reproduksi sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin pada paritas berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi bagi peternak dan perbaikan tata laksana reproduksi sapi potong peternak di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin yang masing-masing terdiri dari 2 paritasi yaitu paritas 2 dan paritas 3, dimana setiap paritas terdiri dari 30 ekor ternak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dengan pengumpulan data primer x dan sekunder, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling (sengaja). Data yang diperoleh dianalisis dengan desain RAL Faktorial. Variabel yang di amati adalah Service per Conception (S/C), Days Open (DO) Calving Interval (CI) dan Conception Rate (C/R). Hasil penelitian performans reproduksi sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin menunjukkan bahwa memiliki nilai rataan yang cenderung sama terhadap S/C, CR dan CI yaitu masing- masing sebesar S/C 1,18± 0,39; 1,33± 0,57; CR 85%; 73,34% dan CI 395±15; 400±18. Akan tetapi nilai DO sapi Peranakan Ongole lebih baik dibandingkan sapi Peranakan Limousin yaitu masing masing DO sebesar 115±15; 121±17. Sedangkan paritas 2 dan paritas 3 menunjukkan bahwa memiliki nilai rataan yang cenderung sama terhadap S/C dan CR yaitu masing- masing sebesar S/C 1.2±0.46; 1.2±0.57 dan CR 81.67%; 76.67%, akan tetapi nilai DO dan CI paritas 2 lebih baik dibandingkan dengan paritas 3 yaitu masing- masing sebesar DO 115±16; 121±16 dan CI 395± 17; 401± 16. Performans reproduksi interaksi antara sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin pada paritas 2 dan 3 menunjukkan nilai yang cenderung sama terhadap S/C, DO, CI dan CR yaitu masing masing sebesar S/C 1.1±0.37; 1.2± 0.40; 1.3± 0.53;1.3± 0.61; DO 112± 16; 117± 15; 118± 17; 124± 17; CI 392± 16; 398± 15; 397± 17; 404± 17 dan CR 86.67%; 83.33%; 76.67% 70% Kesimpulan hasil penelitian ini adalah Performans reproduksi S/C dan C/R sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin menunjukkan diatas kisaran normal, sedangkan performans reproduksi DO dan CI sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin menunjukkan dibawa kisaran normal, disarankan peternak dapat mempertahankan keberadaan sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin. Akan tetapi perlu xi adanya perbaikan manajemen pemeliharaan ternak sehingga dapat memperpendek DO dan CI.