Pengaruh Pengurai Nabati Dalam Pembuatan Bahan Pengganti Dedak Pada Media Jamur Berbahan Dasar Lumpur Organik Unit Gas Bio Dan Jerami Padi Terhadap Kandungan C/N Ratio

Main Author: Adi, PoncoCahyo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137843/1/Jurnal_Skripsi_Ponco_Cahyo_Adi_125050100111047.pdf
http://repository.ub.ac.id/137843/1/PoncoCahyoAdi_125050100111047_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/137843/
Daftar Isi:
  • Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) merupakan lumpur hasil fermentasi dari kotoran ternak yang berpotensi dijadikan pupuk organik. Beberapa penelitian membuktikan bahwa LOUGB ditambah jerami padi dan pengurai nabati dapat dijadikan pupuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pengurai nabati berbahan dasar jerami padi dan LOUGB sebagai bahan pengurai. Selain itu untuk mengetahui kandungan C/N ratio dan menentukan perlakuan yang optimal dalam mendapatkan media jamur yang terbentuk serta mengetahui pengaruh bahan pengurai nabati terhadap kandungan C/N ratio dalam media jamur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah LOUGB yang berasal dari unit gas bio milik Bapak Sulis di Desa Wonokerto, jerami padi yang diperoleh dari sawah sekitar peternakan Bapak Sulis dan dekomposer nabati yang dipersiapkan dan dibuat sendiri. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pisau, blender, ember, timbangan, saringan, pH meter digital, thermometer dan trash bag. Metode penelitian ini adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan (P0, P1, P2, P3 dan P4) dengan 4 ulangan (U1, U2, U3 dan U4), vii apabila terdapat perbedaan antar perlakuan diuji dengan BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan imbangan LOUGB, jerami padi dan dekomposer nabati menunjukan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan C/N ratio kompos media pada masing-masing perlakuan. Proporsi penambahan dekomposer yang semakin tinggi pada campuran LOUGB dan jerami padi mengalami penurunan kandungan C/N ratio yang cukup signifikan. Perlakuan P2 dengan penambahan dekomposer sebanyak 2,5% memiliki rataan kandungan C/N paling baik yaitu 20 ± 0,75. Pengaruh terhadap suhu perlakuan pada kontrol P0 tanpa penambahan dekomposer nabati menunjukkan rataan suhu sebesar 34,13 ± 0,48, sedangkan perlakuan penambahan dekomposer nabati mulai dari 1,5%-4,5% mengalami penurunan suhu yang cukup signifikan dengan nilai berturutturut yaitu 32,81 ± 0,38oC, 32,19 ± 0,63 oC, 32,56 ± 0,52 oC, 31,31 ± 0,55 oC. Pengamatan pada pH kompos dilakukan pada saat setelah pemeraman 2 minggu dengan nilai berturut-turut P0, P1, P2, P3, P4 adalah 5,45, 6,38, 6,30, 6,28, 6,33. Kenaikan pada pH kompos menunjukkan terjadinya kenaikan ion H+ pada pH kompos sehingga pH kompos mendekati netral. Kesimpulan dari penelitian adalah penambahan dekomposer nabati sebesar 2,5% dalam pembuatan media jamur berbahan dasar jerami padi dan LOUGB mengalami perubahan suhu pemeraman menjadi 32,19o C dan pH menjadi 6,30 setelah pemeraman serta mempengaruhi kerja mikroorganisme untuk mendegradasi selulosa dan hemiselulosa yang mengakibatkan turunnya kandungan C/N viii ratio menjadi 20, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti dedak pada media tanam jamur.