Valuasi Tingkat Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Bekasi (Studi Kasus: Taman Kota Bekasi)

Main Author: Maysitha, Mia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13784/1/Mia%20Maysitha.pdf
http://repository.ub.ac.id/13784/
Daftar Isi:
  • Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang termasuk ke dalam wilayah Jabodetabek dan merupakan kawasan penduduk yang memiliki aktivitas cukup padat. Aktivitas dan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan infrastruktur akan berbanding lurus dan ruang hijau akan semakin berkurang. Pemerintah kota Bekasi telah membuat peraturan melalui Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Aturan berlaku hingga 20 tahun ke depan mewajibkan Pemerintah Kota Bekasi untuk merealisasikan 30% ruang terbuka hijau, dengan perincian 20% untuk ruang terbuka hijau dan 10% untuk ruang publik seperti taman bermain. Ruang terbuka pada lanskap kota dalam bentuk ruang terbuka hijau secara langsung dapat mempengaruhi iklim mikro pada kawasan disekitar tapak itu berada. Ruang terbuka hijau yang mempengaruhi iklim mikro juga akan berpengaruh terhadap kenyamanan. Kenyamanan suatu ruang terbuka hijau dapat diketahui melalui zona kenyamanan. Zona kenyamanan sendiri memiliki indeks yang berbeda tergantung berdasarkan ruang terbuka hijau tersebut. Salah satunya indeks zona kenyamanan yang diamati ialah suhu dan kelembaban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mengevaluasi tingkat kenyamanan ruang terbuka hijau pada taman kota Bekasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2018 di Kota Bekasi. Alat yang digunakan adalah thermohygrometer HTC-2, lux meter TASI-8720, sound level meter SK1351, kuesioner, kamera digital, dan alat tulis. Penelitian dilakukan di taman kota Bekasi. Metode pengumpulan data didapatkan melalui kondisi pengukuran suhu dan kelembaban, kebisingan, intensitas radiasi matahari, kuesioner, dokumentasi, dan kepustakaan. Pengamatan suhu dan kelembaban dilakukan selama tiga kali sehari pada pukul 07.00, 12.00, dan 16.00 dan pengukuran kebisingan serta intensitas radiasi matahari dilakukan satu kali dalam sehari pada 6 zona yang berbeda. Pemberian kuesioner diberikan secara langsung kepada pengunjung taman kota untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai tingkat kenyamanan area taman kota Bekasi dengan berisi pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan. Pengukuran kenyamanan kemudian dihitung menggunakan metode Thermal Humidity Index (THI) dan dianalisis dengan menggunakan uji T. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada keenam zona yang berbeda di taman kota Bekasi dapat disimpulkan bahwa nilai THI termasuk kedalam kategori tidak nyaman. Nilai THI secara keseluruhan melalui data dengan interval 2 minggu pun diketahui taman kota Bekasi termasuk kedalam kategori tidak nyaman. Hal ini disebabkan vegetasi yang masih rendah pada masing-masing zona pengamatan sehingga mempengaruhi iklim mikro disekitarnya seperti suhu dan kelembaban udara dan akan mempengaruhi nilai THI.